• 7 •

119K 7.3K 94
                                        

Happy Reading! ❤



"Denger baik-baik. Sekali lagi anak buah lo nyari masalah sama kita jangan berharap nyawa lo masih ada!" Zaidan Sagar Radhitya.

.
.
.

Malam hari, Sagar berserta anggota Dangerous Cruel lainnya berada di warung Abah Aji atau yang biasa mereka sebut 'warung Abah' guna untuk berkumpul atau nongkrong di warung tersebut. Memang selain warung bi Ruti yang berada di belakang sekolah Radthiya High School guna berkumpul, warung Abah pun sama tempat berkumpul para anggota Dangerous Cruel.

Sagar, lelaki itu tengah duduk di sudut pojokan sambil menghisap sepuntung rokok yang di selipan antara jari telunjuk dan jari tengah. Lelaki itu hanya diam menonton para sahabat yang bercanda ria di depannya. Lelaki itu tak berniat guna membalas candaan itu, menurut nya itu tidak penting!.

Tiba-tiba teriakan seseorang datang dari arah belakang menggelegar di ruangan itu.

"Anjir lo gue kaget!"

"Bangke lo bikin gue jantungan!"

"Ngga ada akhlak anjing!"

"Austin bego! Otak dimana njing!"

Makian demi makian terlontar begitu saja untuk Austin, lelaki yang baru saja dari arah belakang warung Abah, lelaki itu baru saja dari toilet yang berada di warung Abah.

Mata nya menelisik satu per satu, guna mencari apakah ia kehilangan sesuatu. Karena biasanya jika di tinggal sedikitpun, lelaki itu langsung di kerjain oleh para sahabatnya.

Fokus nya terhenti di meja yang tadi ia duduki sebelum ke toilet. Sebelum pergi ke toilet, tadi di meja itu ada sebuah piring yang berisi mie goreng pesanannya.

"Makanan gue mana?"

Di meja yang di duduki oleh Austin terdapat Angga yang sibuk memakan mie goreng pedasnya, Aldi yang meminum es teh, Deon yang sibuk bermain game online, dan Daniel yang memakan mie goreng. Tunggu dulu! Sebelum nya Daniel tidak memakan ataupun memesan! Atau jangan-jangan itu mie goreng miliknya.

"Niel! Jawab pertanyaan gue dengan jujur! Itu mie goreng punya sapa?"

Daniel menelan mie goreng tersebut sebelum menjawab pertanyaan Austin.

"Tadi gue nemu di meja. Gue kira nggak ada yang punya, jadi gue makan aja hahaha..." dengan tanpa bersalah Daniel menjawab dengan santai tanpa beban dan jangan lupa wajah watados yang ingin sekali Austin tonjok mukanya.

Austin mencoba menahan amarahnya, "Ah lo mah itu makanan gue Daniel anjing!"

Austin menggeram tertahan lalu bersiap untuk memberikan Daniel pelajaran, tahu jika dalam masalah, Daniel langsung melarikan diri.

Deon yang melihat itu langsung tertawa terbahak-bahak, pasalnya Daniel jatuh dengan gaya yang sangat tidak aesthetic sekali.

Sagar menghembuskan asap rokok ke udara, tiba-tiba seseorang menepuk bahu kirinya. Sagar menatap dengan satu alis.

"Lo balapan kan sekarang?" Sagar mengangguk satu kali.

"Mau berangkat jam berapa lo?"

Sagar melirik jam tangan mahal yang bertengger di pergelangan lelaki itu.

Sekarang menunjuk pukul 22.50 malam, sedangkan balapan akan di mulai sekitar tengah malam. Jadi masih ada satu jam untuk bersiap.

"Kita berangkat 10 menit lagi. Kalian bersiap semua." perintah Sagar mutlak tanpa ada bantahan oleh sedikit pun.

SAGARAМесто, где живут истории. Откройте их для себя