05. Di Gerebek warga

3.1K 221 1
                                    

"Lo kira gue takut," ujar pria itu di sertai seringai dan ia pun mengeluarkan pisau di jaket yang ia pakai dan terus maju mengikis jarak dan ....

"Viko cukup!" Teriak Nadira dan pria yang di ketahui bernama Viko itu lansung berhenti.

"Mau kamu apa sih? Kita ini udah gak ada hubungan apa-apa," sambung Nadira.

"Enggak sayang, kita ini masih pacaran kita bakal nikah kan," ucap Viko.

"Dulu kamu memang pacar aku dan kita juga punya rencana untuk menikah, tapi udah gak ada Vik, kita udah putus," ucap Nadira.

"Enggak! Kita gak boleh pisah kita bakal jadi suami istri, Nadira," kata Viko dengan memelas.

"Aku udah bilang sama kamu, kalau kamu mau jadi suami aku, kamu juga harus menerima Nadiya tapi apa? Kamu malah nyuruh aku untuk buang Nadiya," tutur Nadira, ya memang Viko adalah mantan Nadira dan mereka juga berencana untuk menikah.

Dan semua itu gagal karna Viko tidak menerima kedatangan Nadiya yang berperan sebagai anak Nadira, iya juga pernah menyuruh Nadira untuk membuang anaknya itu dan itu membuat Nadira marah dan membatalkan pernikahan itu.

Tak sama yang di lakukan Zean yang mengakui bahwa Nadiya sebagai anaknya karna cacian yang ia dengar, kalau Viko malah merasa risih dengan ucapan orang yang menyebut Nadira jalang dan menyebut juga Nadiya anak haram.

Harusnya sebagai kekasih Nadira, Viko harus menerima Nadiya yang di angkat anak oleh Nadira, namun Viko malah menolak Nadiya.

"Bagaimana aku bisa nerima dia, yang bukan siapa-siapanya kamu, atau bisa jadi Nadiya itu anak haram," ucap Viko.

Bugh!

Zean menendang perut Viko yang telah lancang menyebut Nadiya adalah anak haram.

"BERANI-BERANINYA KAMU MENYEBUT NADIYA ANAK HARAM!" teriak Zean murka.

"Nadira bawa Nadiya ke ruang tamu," suruh Zean yang di balas anggukan oleh Nadira. Dan Setelah itu ia menutup pintu dan menguncinya agar leluasa menghajar pria brengsek ini.

Bugh!
Bugh!
Bugh!

Perkelahian pun terjadi di antara dua pria itu. Namun sepertinya Viko kalah dengan Zean, melihat Zean tak memberi celah untuk Viko membalas.

Viko pun memilih kabur dari situ lewat jendela yang sudah terbuka, sebenarnya dia heran kenapa bisa ada seorang lelaki dan mengaku jadi suami Nadira, mengingat Nadira hanya berpacaran dengannya saja.

"Liat saja gue bakal balas lo," ucap Viko sebelum pergi. Setelah melihat pria itu menjauh Zean lansung menutup jendela itu dan menguncinya.

"Kamu tidak apa-apa kan?" tanya Zean yang baru keluar dari kamar itu dan duduk di dekat Nadira yang sedang mengendong Nadiya.

"Enggak, kamu?" tanya Nadira sambil memegang pipi Zean, yang sedikit membiru akibat tonjokan yang di beri oleh Viko.

"Ini gak papa kok," ucap Zean sambil memegang tangan Nadira dan menurukannya dari pipinya dan mengenggamnya.

"Ceritain ke saya semuanya," ucap Zean, yang dibalas anggukanoleh Nadira.

"Tadi saat aku mau tidur, tiba-tiba dia datang dari jendela dan lansung menindih aku, aku takut Zean kalau dia kembali dan mencoba memperkosa aku lagi," ucap Nadira sambil terisak. Zean dengan sigap lansung menyandarkan kepala Nadira di pundaknya.

"Papa," panggil Nadiya entah untuk siapa, Nadira dan Zean lansung menatap Nadiya.

"Papa?" beo Nadira.

"Papa Zean," ucap Nadiya yang lansung memeluk Zean, Nadira kaget mendengar ucapan Nadiya, ingin membenarkan ucapan Nadiya namun di larang oleh Zean lewat kode matanya, karna ia juga senang di panggil papa oleh Nadiya.

My Sweet Husband [Selesai]Where stories live. Discover now