26. Tingkah Zean

2.6K 122 0
                                    

[MY SWEET HUSBAND]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[MY SWEET HUSBAND]

Hari ini Zean selalu berada di rumah, tentu itu atas permintaan Nadira karena bumil satu itu tak mau jauh-jauh dari jangkauan Zean, lihatlah sekarang Nadira terlihat seperti anak kecil yang tau mau jauh-jauh pada ayahnya, yang selalu berada di gendongannya. Yap! Nadira saat ini tengah digendong oleh Zean ala koala, Nadiya yang melihat tingkah bundanya yang seperti anak kecil sungguh membuat dia heran.

"Bunda kayak anak kecil, minta digendong telus sama papa," cibir Nadiya yang melihat tingkah bundanya itu.

"Bilang aja kamu iri, wlee." Zean memijit pangkal hidungnya melihat Nadira yang memang seperti anak kecil, Nadiya saja tidak sampai seperti itu.

Kehamilan Nadira membuat ia sangat bersyukur karena kini di perut sang istri, tumbuh kehidupan hasil buah cintanya bersama Nadira, tentu tingkah manja Nadira juga menjadi kesenangan tersendiri baginya walau tingkah Nadira sering membuat ia memijat keningnya.

"Zean, turunin aku haus," pinta Nadira yang lansung dituruti oleh Zean.

"Biar aku ambilin ya," tawar Zean namun mendapat gelengan dari Nadira, bukan apa-apa ia tau Zean sangat lelah karena sedari tadi ia terus meminta gendong.

"Enggak, aku ambil sendiri aja," ucap Nadira yang lansung berlalu pergi ke dapur untuk mengambil minuman.

Di dapur Nadira tak sengaja melihat perawakan anak kecil yang sedang kesusahan untuk menjangkau botol yang berada di atas meja, tubuhnya yang kecil membuat ia kesusahan, Nadira mendekat dan mengambilkan botol itu untuk Ara, ya Ara anak dari Soraya Adelia.

"M-makasih," cicit Ara yang ingin berlalu pergi namun ditahan oleh Nadira, raut takut terlihat jelas diwajah Ara saat Nadira menahan tangannya, Nadira semakin penasaran kenapa Ara bila bertemu dengannya selalu ketakutan.

"Kamu kenapa?" tanya Nadira dengan suara yang lembut, Ara yang mendengar itu mendongak 'kan kepalanya lalu menunduk lagi.

"Gak usah takut sama Bunda," sambung Nadira dengan tangannya yang mengelus rambut Ara, tubuh Ara bergetar karena ketakutan saat Nadira terus mendekat padanya, namun ucapan Nadira tadi berhasil membuat ia mendongak dan memerhatikan wajah Nadira.

"Bunda?" tanyanya mengulangi kalimat Nadira tadi, dengan tangan yang masih mengelus rambut Ara dan juga senyum manisnya Nadira menjawab.

"Iya Bunda, mulai hari ini Ara manggilnya Bunda ya, dan manggil Papa ke om Zean." Ucapan Nadira tadi membuat mata Ara berbinar namun itu hanya sesaat karena setelahnya wajah itu digantikan dengan wajah murung.

"Emangnya gak papa?" tanya Ara dengan polos.

"Iya," jawab Nadira yang berhasil membuat air mata Ara jatuh, air mata yanh menunjukan bahwa ia sangat senang dan terharu karena panggilan baru baginya untuk Nadira dan Zean, Nadira membawa Ara dalam pelukannya jujur saat Raya pindah ke rumah ini dan membawa Ara, rasanya Nadira ingin sangat akrab dengan anak dari madunya itu, namun Ara seakan menutup orang untuk mengakses kehidupannya dan memilih berdiam diri dengan ditemani kesepian.

My Sweet Husband [Selesai]Where stories live. Discover now