36. Kedatangan Dan Kehilangan

5K 238 18
                                    

Hell-o! Call Me Kak Bintang, Selalu Dukung Ceritaku Dengan Cara Vote, Komen Dan Follow Akun Ini👌Makasih🙏
.
.
.
.
.
200 Vote + 150 komen!

Bisa?
Up kilat!

[MY SWEET HUSBAND]

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

[MY SWEET HUSBAND]

Zean terduduk dengan air matanya yang terus menetes, ia tak bisa menyangka buah hatinya akan lahir sebelum waktunya, dulu Nadira pernah bicara pada Zean bahwa dia ingin melahirkan normal namun impian itu harus gugur, karena kejadian tadi yang mengharuskan Nadira melahirkan secara cecar.

"Zean!" Zean menoleh kala namanya di panggil, dia Mira yang sedang berlari kecil ke arahnya dengan air matanya yang menetes, dibelakangnya ada Dafa dan Diva dengan satu babysitter yang mendorong stroller bayi yang berisikan kedua anak Diva.

"Apa yang terjadi, Nak?" Lidah Zean kelu untuk menjawab, matanya terus menatap pintu UGD berharap wanitanya  di dalam sana selamat juga calon bayinya.

Pintu itu terbuka lantas membuat Zean lansung berdiri, hatinya gelisah karena baru lima menit Nadira di masukkan ke sana, tapi dokter itu sudah keluar masa secepat itu?

"Pak Zean, anda diminta untuk masuk ke dalam menemani ibu Nadira bersalin." Tanpa kata lagi Zean masuk dengan di iringi suster tadi, pakaian hijau sudah melekat sempurna di tubuh Zean, perlahan kaki Zean melangkah pelan menuju Nadira yang sedang menahan sakit.

"Z-zean," cicit Nadira lemah, Zean lansung mendekat pada Nadira mengenggam tangan wanita itu, memberi semangat pada wanita yang kini berjuang untuk melahirkan buah hatinya.

"Sssttt ... s-sakit." Ringisan yang keluar dari mulut Nadira serta cengkraman tangan wanita itu pada Zean, membuat Zean tak bisa membayangkan sesakit apa yang dilawan oleh Nadira saat ini.

"Kamu kuat sayang." Nadira tersenyum kecil mendengar ucapan Zean, iya dia kuat dia pasti akan melahirkan anaknya dengan selamat.

"Tolong usahakan untuk tetap sadar ya bu, jangan sampai kehilangan kesadaran," pesan dokter itu.

"Kamu pasti bisa sayang." Nadira mengerang sakit saat kontraksi datang, cengkraman nya pada Zean semakin menguat.

Nadira mengikuti intruksi dokter, karena kalau sembarangan bisa-bisa ia akan kehilangan bayinya, tak mudah untuk melahirkan seorang anak butuh perjuangan keras.

Kini Nadira tau bagaimana perjuangan seorang ibu untuk melahirkan seorang anak, butuh tenaga yang banyak dan juga harus menahan rasa sakit yang luar biasa.

Oek ... Oek!

Setelah menahan sakit, kini yang diperjuangkan telah hadir di dunia, tubuh Nadira lemas tak punya tenaga, tenaganya sudah habis karena perjuangan tadi.

My Sweet Husband [Selesai]Onde histórias criam vida. Descubra agora