19. Siapa?

2K 115 0
                                    

[MY SWEET HUSBAND]

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

[MY SWEET HUSBAND]

Satu bulan setelah kejadian dari pantai itu Zean tak pernah lagi mengurusi Raya dan menjalin hubungan terlarang, Zean lebih fokus ke pada keluarga sekarang lagi pula apa yang kurang dari Nadira dia cantik, baik, manis, ramah dan tak pernah main-main, Zean cukup sadar akan hal itu.

Dan selama satu bulan ini Nadiya sudah bersekolah di TK, anak itu senang bukan main karena bisa merasakan hal baru dalam hidupnya, setiap harinya Zean yang selalu mengantar Nadiya ke sekolah sedang tugas Nadira adalah menjemput setelah Nadiya pulang sekolah, mereka cukup pintar membagi waktu untuk Nadiya.

Suara gemercik air terdengar dari kamar Zean dan Nadira, sepertinya Nadira sedang membersihkan diri setelah tadi ia mengurusi keperluan Zean dan Nadiya.

Keluar hanya menggunakan handuk sepaha dan handuk yang melilit di kepalanya, Nadira mulai berjalan ke arah walking closed tempat di mana baju-bajunya berada, ruang yang bernuansa putih dan krim itu adalah tempat menempat baju Zean dan Nadira tas, baju, aksesoris, sepatu dan masih banyak lagi.

Suara derap kaki terdengar di telinga Nadira saat sedang memilih baju, kepalanya menoleh ke arah pintu yang di buka, di mana sudah ada Zean yang menatap Nadira, Nadira lansung berlindung mengelilingi meja bundar yang ada di ruang itu, huh! Ia tau tatapan apa itu.

"Berhenti di situ!" sentak Nadira saat Zean semakin dekat dengan dirinya, Zean juga ikut memutar saat Nadira memutari meja demi mejauh darinya.

"Hey! Kenapa aku tidak boleh mendekatimu?" tanya Zean sambil terus mengelilingi meja mencoba mendekati Nadira yang terus menghindar.

"Sudahlah Zean! Aku tau tatapan yang kamu berikan itu, dasar suami mesum!" ujar Nadira dengan kesal, ia berhenti diujung meja karena Zean juga berhenti, sejenak Zean menghembus nafas kasar saat Nadira terus menghindar darinya.

"Apa aku salah kalau mesum, aku hanya mesum padamu saja dan ayolah Nadira sudah tiga hari ini kamu bersikap seperti ini, kamu tau aku tidak bisa jauh-jauh darimu!" Zean ikut kesal terhadap Nadira, pasalnya sudah tiga hari ini Nadira enggan memberikan hak Zean yang seharusnya entah apa alesannya.

"Aku gak peduli! Terakhir kali kamu meminta itu kamu main kasar Zean, aku gak suka permainan kasar, kamu enak gak ngerasain sakit tapi aku?" ujar Nadira sambil menangis, entahlah akhir-akhir ini Nadira sedikit sensitif.

"Loh! Kok tiba-tiba nangis sih?" tanya Zean sembari mendekat ke arah Nadira, namun lagi-lagi Nadira memutari meja hingga Zean kembali berhenti karena sudah lelah.

"Oke-oke aku minta maaf, hari ini aku izin dari kantor untuk di rumah saja, tapi kalau kamu gak mau dekat-dekat sama aku, aku akan kembali ke kantor," ujar Zean.

"Pergilah aku tak melarangmu," jawab Nadira, hah! Sungguh Zean kesal sendiri mendengar nada ketus dari Nadira apa sih kesalahannya?

"Oke." Sepintas jawaban Zean, ia pun lansung keluar dari ruangan itu meninggalkan Nadira yang masih berjaga-jaga bila Zean masuk kembali, terasa sudah aman Nadira berjalan ke arah lemari untuk mengambil bajunya, namun ia kalah talak dari Zean yang tiba-tiba masuk dan lansung mengendongnya ke luar ruangan itu.

My Sweet Husband [Selesai]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ