Page 08: Business Trip, He Said

237 53 7
                                    

[C]LOSER

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[C]LOSER

Series of #Loser

*****

"Bibit stroberi kualitas terbaik biasanya diambil dari buah stroberi yang sudah matang dan dewasa, kualitasnya diambil dari bagaimana bibit tahan dari hama juga pertumbuhannya bagus."

Setelah perdebatan panjang antara Veen dan Jelita kini mereka anteng mendengarkan penjelasan Kang Ujang, dimulai dari penjelasan sejarah buah stroberi hingga menanam stroberi yang benar agar berbuah segar. Dari tadi Jelita sudah gatal ingin memetik tapi mengingat datang kesini untuk mendapatkan beberapa penjelasan mengenai buah strawberry secara langsung dari penanamnya langsung jadilah sekarang mengekori Kang Ujang. Veen dari tadi terdiam mendengarkan sang pemandu dengan cermat atau terkadang melontarkan beberapa pertanyaan yang menurutnya penting untuk diketahui.

Bisa saja Veen mengajukan kerjasama pada Argowisata yang sekarang berdiri dan sukses dengan hasil panen yang memuaskan tapi dia ingin membuat kebun strawberry sendiri, bahkan lelaki itu dulunya memiliki niatan untuk menjadi petani buah strawberry tapi tuhan berkehendak lain, Veen sekarang malah menempati posisi direktur utama perusahaan konglomerat.

"Biasanya Kang, berapa lama waktu penanaman buah strawberry?"

"Waktu penanaman biasanya berlangsung kira-kira 4 bulan, setelah itu bisa panen sekitar 3 sampai 2 kali panen dalam seminggu. Jangan lupa selalu siram dua kali sehari setiap pagi dan sore karna tanaman buah stoberi tidak tahan kering."

Selama menyimak Veen mengingatnya dalam otak siapa tau akan berguna nanti, "Ada metode khusus biar tanaman berhasil berbuah?"

"Ah itu mah A' yang paling penting penyiraman secara teratur, stroberi teh sensitif. Jadi harus disayang kaya pacar sendiri," gurau Kang Ujang dibalas kekehan Veen. Jelita yang tak tahu menahu hanya diam karna modal tampang dolar harus dibudidayakan, "jangan lupa pupuk, beri perangsangan buah, motong sulur buah stroberi, serta membuang daun tua yang rusak." lanjutnya.

"Sok sekarang ada lagi yang mau ditanyain?"

Kang Ujang menoleh pada keduanya dibalas gelengan, Veen sudah cukup informasi sedangkan Jelita masa bodo. Dia malas mendengarkan pelajaran Biologi seperti sekarang. "Yasudah kalau begitu kalian boleh petik buah siapa tau mau ngeborong ya, saya tinggal dulu."

Dengan ramah Kang Ujang menyerahkan dua keranjang khusus untuk memasukan buah strawberry yang segar setiap Jelita melintas. Semangat menggebu Jelita berkoar mengambil keranjang rotan itu dengan senang hati.

"Hatur nuhun Mang."

Selepas ditinggalkan Mang Ujang, Veen menyentil dahi Jelita hingga mengaduh.

"Apa sih pak?" sewotnya mengusap dahi setelah diserang jari panjang Veen.

"Gak, sana petik. Kalau udah nanti samperin saya," titah lelaki itu tanpa rasa bersalah.

Karna Jelita orangnya tidak neko-neko alias nyadar diri kalau dia yang cuma numpang dan Veen yang ngebayarin, niat mau slepet bosnya jadi urung berganti menjadi rasa senang. Harus porotin sampe mampus, harus! Wajah senang terlihat diwajah Jelita, tubuhnya menjadi tegak, mengangkat tangannya seperti bersikap hormat pada berbendera.

[C]LOSERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang