Page 34: JnA's Side (2)

124 23 5
                                    

[C]LOSERSeries of #Loser

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

[C]LOSER
Series of #Loser

- - × - -

- - × - -

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

*****

Tiga hari, Jeka menghilang.

Di tengah malam, Jeka pulang babak belur tanpa mampu untuk menjelaskan apa yang terjadi. Aruna tak cukup kuasa untuk menghentikan kemarahan sang ayah.

Aruna masih bisa jelas mengingat, tatapan kecewa ayah yang tersorot untuknya dan juga Jeka- tunangannya. Belum lagi tangisan Ibunya yang pecah sambil bersimpuh dihadapan ranjang rumah sakit Aruna.

Mereka menyerukan kehancuran, bukan kecewa pada Aruna, mereka menyalahkan diri mereka sendiri atas kemalangan yang Aruna alami hingga saat ini.

"Bu ... aku hamil bukan karena Jeka, aku gatau siapa ayahnya. Jangan salahin Jeka karena ini, Ibu. Ini salah aku."

Hancur Aruna detik itu juga. Wajah mereka semakin pucat mendengar kebenaran itu meluncur sendiri dari bibir anak semata wayangnya.

Ia tak suka melihat orang tuanya menangis karenanya, ia tak suka sang ayah gemetar menatap tangannya sendiri merasa bersalah karena telah berprasangka buruk pada tunangan anak semata wayangnya.

Sejak hari itu sang ayah tak pernah lagi memunculkan diri di hadapan Aruna.

Pria paruh baya itu seakan lenyap, setiap kali Aruna bertanya Ibu hanya menjawab jika ayah baik-baik saja. Selama itu pula yang menjaganya dirumah sakit hanya sang Ibu -kini lebih banyak diam.

Terkadang Aruna memergoki ibunya menangis saat ia terlelap tidur, bergumam kecil kemudian mengusap surainya hati-hati.

Jiwa Aruna seakan-akan melebur melihatnya. Aruna sudah menyembunyikan rahasia begitu besar, Jeka saja sempat memiliki raut kecewa yang amat ketara di wajahnya, namun kenapa mereka tidak? Kenapa Ibu tetap menangis mengkhawatirkannya?

Dan ayah- apakah pria itu membencinya sekarang?

"Bu ... ayah?"

"Dia gapapa, ayah sehat dirumah. Nanti kita pulang ketemu ayah, ya?"

[C]LOSERDove le storie prendono vita. Scoprilo ora