-🖇️𖥻 [ jemput ]

451 81 2
                                    

Soona menatap atap kamar-nya dengan tatapan kosong, bosan sekali rasanya. Lalu Soona bangkit dari kasur -nya dan keluar dari kamarnya itu. Saat Soona sedang menuruni anak tangga Soona melihat Soobin masuk ke dalam rumah, dan menghampiri Soona dengan tergesa - gesa.

Saat Soobin sudah berada tepat di depan Soona, Soobin mengatur nafasnya sejenak.

"K-kamu ngga apa - apa kan dek?" Tanya Soobin masih dengan nafasnya yang memburu. "Adek? Ngga apa - apa tuh, kenapa memang?" jawab Soona sembari menatap Soobin

"Gak apa - apa? Tadi mama bilang kamu izin pulang gara - gara sakit?" Tanya Soobin

"Itu tadi bang, sekarang udah ngga sakit, beneran, percaya deh." jawab Soona lagi sembari tersenyum hangat ke arah Soobin, Soobin yang melihatnya pun membalas senyuman hangat dari adiknya, lalu mengusap lembut rambut adiknya. Adiknya itu selalu cantik, seperti mama.

"Eh, iya, bang, kok, udah pulang? Tumben banget?" Tanya Soona

"Dosen nya ngga ada dek. Sekarang kamu mau kemana?"

"Mau nonton TV bang, bosen banget."

"Mau di temenin?"

"Mauuu" seru Soona semangat

"Yaudah, tunggu abang di bawah, abang mau mandi dulu sebentar." Ucap Soobin, yang di balas anggukan oleh Soona

"Yaudah, nana ke bawah duluan ya."


─── •﹝musuh﹞• ───

Soona menatap TV yang sedang menayangkan film kartun kesukaan-nya. upin - ipin.

Sekali - sekali Soona tertawa karena melihat tingkah konyol upin - ipin itu.

Soona yang terlalu fokus pada film-nya itu, sampai tidak menyadari Soobin yang sudah duduk di sampingnya

"Serius banget, dek." ucap Soobin tiba - tiba yang membuat Soona terkejut.

"BANGS- bang lo bikin gue kaget anjir."

Soobin yang mendengar kalimat yang keluar dari mulut Soona sontak menutup mulut Soona dengan telapak tangannya.

"Anak perempuan ngga boleh ngomong kasar, terlebih kamu adek abang." Ujar Soobin

"Hehe, maaf bangg. ngga lagi ngomong kasar." Ucap Soona sembari mengangkat dua jari nya membentuk tanda 'peace'.

"Pinter."

"Udah makan bang?"

"Belum." Jawab Soobin singkat

"Makan dulu."

"Bentar lagi, males."

"Jangan males, ayo makan" perintah Soona lalu berdiri dari tempat duduknya dan memegang tangan kekar milik Soobin, lalu menarik lengan Soobin agar Soobin berdiri dari tempat duduknya.

Dengan malas, Soobin berdiri dari tempat duduknya, dan berjalan ke arah dapur, punggung Soobin perlahan mulai menjauh dari pandangan Soona, akhirnya Soona kembali duduk dan menonton.

Tak lama, Soobin kembali duduk di samping Soona dengan membawa satu piring nasi, dan 1 gelas air putih di tangannya.

"Kenapa, makan disini?"

"Pengen sambil nonton -dek pindahin napa? Tontonan lu kek bocah" pinta soobin

"no, ga boleh, nana pengen nonton upin - ipin, jangan di pindahin." Ucap Soona lalu menatap Soobin dengan tatapan sinis

Soobin, pasrah...
Ia mengalah kepada adik perempuan satu - satunya itu.


─── •﹝musuh﹞• ───


Setelah selesai dengan acara menonton TV barusan, Soona kembali ke kamar-nya. Berniat untuk membaca novel yang belum sempat ia baca.

Ting !
Ting !
Ting !

Fokus nya teralihkan oleh notifikasi Handphone nya, Soona segera mengambil Handphone nya lalu mambuka notifikasi tadi, siapa tau penting, kan?

╭──╮
   Na
╰──╯
╭────────────╮
   Besok lu sklh ga?
╰────────────╯
╭────────────────╮
   Kalau iy, besok sama gue
   Prgi ny. gua ga nrma kata
   Penolakann
╰────────────────╯

Soona mendengus sebal saat membaca pesan terakhir, malas sebenarnya, tapi mau tak mau harus menuruti perintah dia.

"Oke. Anggap aja si ujey supir pribadi lo na." Soona berucap sendiri.

notifikasi Handphone nya kembali bunyi, Soona pun segera membuka notifikasi Handphone nya.

╭─────────────╮
   Anjg? di read doang
╰─────────────╯

╭───╮

Ya.   
                 ╰───╯


Balas Soona singkat, Zeyu itu usil. Karena Soona tahu kalau di ladenin malah makin ngada - ngada.

Sweet enemy - yu zeyuWhere stories live. Discover now