S a v e - m e [26]

746 55 10
                                    

Gais sebelum kalian baca , boleh dong author minta dukungan kalian dengan cara VOTE cerita author!

Karna satu vote dari kalian sangat memotivasi author untuk terus bekarya dan lebih semangat untuk nulis! Hargain hasil karya aku dengan tekan vote sebelum/setelah baca.
Terimakasih!

**

Sudah hampir 24 jam sejak kejadian semalam , lisa masih belum menunjukkan reaksi apapun. Ia hanya tertidur lemas diatas ranjang itu.

Sekarang harvey dilanda perasaan yang campur aduk , antara perasaan khawatir , marah , panik , kecewa dan rindu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang harvey dilanda perasaan yang campur aduk , antara perasaan khawatir , marah , panik , kecewa dan rindu. Harvey sangat merindukan sosok gadis yang tertidur dikasur ini sekarang, mulai dari suaranya dan pergerakannya.

Entah kapan lisa akan terbangun, ia setia menunggunya tanpa pulang , tanpa makan apapun , tanpa melakukan apapun dan hanya menatap kosong ke wajah gadis itu yang tampak pucat pasi dengan beberapa alat-alat medis yang melekat pada tubuhnya.

"Sialan! Siapa yang melakukan ini padamu!" Umpatnya

"Kau harus membayarnya brengsek!"

Harvey mengelus rambut gadis itu dan tanpa sadar senyumannya mengambang.

"Sebenarnya orang seperti apa kau sebenarnya sampai harus mengalami ini?"

"Siapa yang melakukan ini padamu hem?"

"Jawablah lisa.. bangun dan jawablah saya, saya akan membalasnya untukmu" rancaunya sendiri

"Hm.. kadang saya terlalu keras untuk mencari jawaban yang sebenarnya tidak pantas untuk dipertanyakan"

"Seharusnya saya tidak boleh merasakan apapun padamu, Bukan ini yang saya mau"

"Tapi bagaimana ini?"

"Masalah terbesarku sekarang adalah saya masih sangat peduli padamu" rancaunya dan memejamkan matanya sambil mengenggam erat tangan gadis itu penuh harapan.

**

Sekarang sudah memasuki hari ke-tiga tapi perkembangan lisa masih saja sama , ia bahkan murka dirumah sakit ini dan mengancam semua orang hingga kemarin ia harus dihadapkan oleh pihak berwajib karena dituduh sudah melakukan keributan dirumah sakit yang besar ini. Tapi berkat kekuasaan dan lain sebagainya , hal itu bahkan tidak perlu satu jam untuk dibereskan.

Semakin khawatir dan perasaannya semakin tidak tenang melihat lisa sudah terbaring terlalu lama dikasur rumah sakit ini. Tanpa sadar ia tertarik untuk mencium gadis itu , mencium keningnya lembut sebagai tanda rindunya yang teramat dalam.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Save Me (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang