S a v e - m e [17]

1K 55 0
                                    

Gais sebelum kalian baca , boleh dong author minta dukungan kalian dengan cara VOTE cerita author!

Karna satu vote dari kalian sangat memotivasi author untuk terus bekarya dan lebih semangat untuk nulis! Hargain hasil karya aku dengan tekan vote sebelum/setelah baca.
Terimakasih!

**

Aiden dengan pakaian biasa dan jauh dari penampilan biasanya saat bekerja membuat lisa dan harvey tidak sadar akan kehadirannya saat mengawasi lisa dari jauh. Meski lisa dan harvey sudah memakai masker dan topi tapi tidak membuat aiden salah mengenali orang apalagi sialnya lisa sedang membuka maskernya , itu lebih memperjelas bahwa lisa tidak bisa lari lagi.

Mungkin pria itu tidak akan mengenali sosok harvey, buktinya ia masih terus mengekori lisa padahal harvey ikut serta disana.

"Sial.."

Aiden menatap lisa dengan senyuman kemenangan dari ujung sana dan hendak masuk , tapi dari arah yang lain lisa kabur secepat mungkin dengan meninggalkan segala belanjaannya , ia berlari secepat mungkin, dan entah kemana arahnya yang penting lisa harus berlari.

"Nona, pakaianmu!" Teriak pengawai disana

Aiden yang seorang diri ikut mengejarnya dengan tergesa-gesa dan takut akan kehilangan gadis itu lagi untuk kesekian kalinya.

"Harvey.. dimana kau.." jantung lisa berdegup dengan kencang dan kembali berkeringat.

Ia tidak tau harus lari sampai dimana dan ke arah mana hingga pria itu berhenti mengikutinya.

Akhirnya lisa turun menggunakan eskalator dan berlari sambil bertabrakan dengan beberapa orang disana. Aksi kejar mengejar mereka bahkan disaksikan oleh banyak orang.

Melihat satu pintu yang mungkin mengarah kearah parkiran , lisa tak berpikir panjang lagi untuk langsung masuk dan benar saja ini adalah parkiran yang kosong , tapi sialnya kenapa mall ini sangatlah sepi, karena dari jumlah mobilnya saja sangat sedikit membuat lisa tidak tau harus bersembunyi dimana.

"Hu-huftt to-tolong.. harvey.."

"LISA!" Teriak aiden yang bergema

Kepanikan lisa semakin menjadi-jadi , ia berlari sekuat tenaga mungkin dan akhirnya menemukan tembok besar lalu bersembunyi disana dengan membekap mulutnya sendiri.

"Sial.. bagaimana dia bisa ada disini.." batinnya

Ia teringat dengan senjata yang ia bawa , tak berpikir panjang ia langsung berancang-ancang untuk mengambil senjatanya itu jika adanya penyerangan dari aiden.

"Lisa.." panggil aiden dengan helaan nafas yang kuat

"Lisa kemana kau? Aku tau kau bersembunyi" lisa semakin bergetar dan bersembunyi dengan hati-hati

"Ayo lisa.. aku tau kau pasti sudah capek berlari, keluarlah.." Ucap aiden , aiden juga mulai terpancing emosi.

"Lisa.. jangan menyulitkanku! Apa kau pikir dengan berhasil kabur dariku akan membuatmu aman?!" Bentaknya

"Keluar saja untuk membuat semua ini menjadi mudah lisa.."

"Ayo lisa! AKU BILANG KELURLAH" kali ini teriakannya lebih besar hingga tak sadar lisa terkejut dan mengeluarkan suara.

"Hum" ia langsung dengan cepat membekap kembali mulutnya , keringat bercucuran diwajahnya

Aiden tersenyum, "lisa.. keluarlah dan lihat aku , kita bicara" aiden mulai berjalan kearah lisa perlahan.

Save Me (21+)Where stories live. Discover now