S a v e - m e [14]

1.4K 61 4
                                    

Gais sebelum kalian baca , boleh dong author minta dukungan kalian dengan cara VOTE cerita author!

Karna satu vote dari kalian sangat memotivasi author untuk terus bekarya dan lebih semangat untuk nulis! Hargain hasil karya aku dengan tekan vote sebelum/setelah baca.
Terimakasih!

**

Karena luka yang diakibatkannya kemarin belum pulih dan tampak luka lamanya terbuka kembali membuatnya sedikit lemas.

"Kau kembalilah" perintahnya

"Tuan, apa kau yakin bisa sendiri?"

"Hm, didalam ada orang yang akan membantuku"

"Baiklah tuan.. hati-hati"

Harvey masuk lalu berjalan lalu melemparkan badannya keruang tamu.

"Ssh.. shit!"

Jam sudah menunjukkan pukul 1 malam , mungkin lisa sudah tidur, Jadi tidak ada yang bisa membersihkan lukanya.

"Ck" ia mau berdiri lalu berjalan untuk mengambil kotak p3k tapi ada tangan mungil yang menghentikannya lalu menuntun harvey kembali duduk.

Harvey tersontak lalu menatap siapa itu, ia membeku saat melihat lisa lah yang menahannya dengan keadaan sedikit berantakan ia menatap harvey dalam-dalam.

Lisa tampak baru saja terbangun karena bisa dilihat dari wajahnya yang mengantuk dan rambutnya yang acak-acakan tapi entah kenapa ini terkesan sangat seksi bagi harvey.

"Duduklah" ucap lisa dengan suara seraknya

"Kau tidak tidur?" Lisa tidak menjawabnya lalu berjalan ke lemari untuk mengambil kotak p3k

"Aku terbangun" jawab lisa singkat

"Hm" harvey hendak duduk kembali untuk membiarkan lisa mengobatinya.

"Ini sudah kedua kalinya aku mengobatimu" rancaunya sambil mencari alkohol dan beberapa peralatan

"Ck" ia menyenderkan badannya lalu memejamkan matanya menghirup dalam-dalam wangi yang ada pada tubuh lisa, wangi bayi yang sangat candu baginya.

Dia tidak bertanya sama sekali, batin harvey

"Kau tidak capek? Terus melukai dirimu?" Sekarang lisa bersuara

"Hm"

"Bukalah bajumu itu, kau melukai luka lamamu, aku akan bersihkan sekalian"

"Tidak usah.. cukup bersihkan ini saja"

"Itu mengeluarkan darah harvey!" Mata lisa melotot dan menekan lukanya , alhasil harvey meringis kesakitan tapi raut wajahnya cukup menggemaskan.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Save Me (21+)Where stories live. Discover now