S a v e - m e [9]

2.4K 98 8
                                    

Gais sebelum kalian baca , boleh dong author minta dukungan kalian dengan cara VOTE cerita author!

Karna satu vote dari kalian sangat memotivasi author untuk terus bekarya dan lebih semangat untuk nulis! Hargain hasil karya aku dengan tekan vote sebelum/setelah baca.
Terimakasih!

**

Lisa membelalakan matanya tak percaya saat pria itu benar-benar membuka pintu itu

Sudah jelas ada dua pengawal yang menanti disana dan ikut terkejut karena pintu kamar yang tiba-tiba terbuka dan menampkkan sepasang pria dan wanita.

"Apa ini yang kau rencankan?!" Bisik lisa

"Yes, jika dilihat dari penderitaanmu selama ini , ayo kita balas sedikit" tawa harvey

"Bukan ini yang kumaksud! Ini sama saja bunuh diri bodoh!" Runtuknya

Harvey sudah tau bahwa berani keluar dari sini sama saja ia berani bertindak lebih jauh.

"Tundukkan saja wajahmu okey?" Bisik harvey , lisa mengikuti instruksinya

Saat keduanya hendak berjalan kearah lift , mereka dicegat oleh dua orang pengawal dan beberapa pengawal lainnya yang berdiri pada sudut ruangan dan berbagai sisi ruangan itu.

"9 oramg?" Rancaunya

"Tunggu!" Tegur salah satu pengawal itu

Harvey yang berpenampilan cukup tertutup dengan percaya dirinya mendonggakkan kepalanya menatap mereka dengan senyuman yang mengambang sempurma.

"Yes? Ada apa?" Tanya harvey santai

"Boleh kami lihat wajah kalian?"

"Tentu tidak, kenapa kalian harus melihat wajah kami?" Balas harvey santai

"Maaf tapi kami sedang mencari orang yang ada didalam gedung ini , maka bolehkah kau bekerja sama?" Ucap pengawal itu lagi

"Ck, kenapa saya dan istri saya harus menujukkan wajah kami ke kalian? Apa hak kalian? Apa kalian polisi? Atau penyidik? Apa kalian punya surat perintah?" Sindir harvey dengan sangat santainya

Dilain sisi ia sudah menyiapkan semuanya dengan cukup matang , ia hanya butuh mengundurkan waktu agar anak huah harvey masuk kesini dan menyerang mereka , dan harvey sendiri suka memakai earphone yang terhubung langsung dengan jonathan yang mungkin sedang perang dibawah gedung ini.

"Tuan.. kita meminta dengan cara baik-baik , bisakah kalian bekerja sama?" Amarah pemgawal itu mulai terpancing , dan terlihat beberapa pengawal lainnya seakan maju

"Woahh tenang.. , kenapa kalian sangat emosional? Kalian harus kasihan pada istri saya ini , dia ketakutan melihat kalian"

Lisa bahkan berdehem karena terkejut mendengar pernyataan konyol harvey ini

"Tunggu.. kau tampak tak asing" aiden berjalan maju

"Apa kita pernah ketemu?" Tanya aiden lagi

"Mana mungkin, saya baru datang dari busan bagaimana kita pernah ketemu?" Elak harvey

"Tunjukkan wajahmu pada kami" perintahnya

"Dan wanita ini, kau juga tampak tak asing, buka kacamatamu dan tunjukkan wajahmu padaku" perintahnya lagi, bahkan perintahnya berhasil memancing amarah harvey

"Tuan.. tolong jaga sopan santunmu dalam memerintah orang, saya dan istri saya bukan bawahanmu yang tolol itu yang bisa seenaknya kau perintah!" Ucap harvey dingin dan keadaan menjadi mencekam

"Bukalah saat kita masih memintanya dengan baik-baik"

Saat harvey mendengar instruksi dari jonathan bahwa pengawalnya sudah membereskan orang-orang yang ada dibawah dan siap untuk naik. Harvey lagi-lagi tersenyum dan mendekatkan dirinya ketelinga lisa.

"Istriku.. hitunglah.. sampai 3"

"Tuan apa kau main-main dengan kami?!" Teriak pengawal lainnya

"Hitunglah.." ucapnya lagi , lisa yang kebingungan hanya mengikuti instruksi harvey.

"1.." semua pengawal tak mengerti dan menatap satu sama lain sambil mengambil posisi mengelilingi harvey dan lisa

"Sedang apa kau? Kalian akan menyesal karena telah membantah kami" ancam salah satu pengawalnya

"2..." lanjut lisa

"T-ti tiga!" Ucap lisa dan harvey bersamaan dan benar saja beberapa pengawal dari pihak harvey berdatangan dengan membawa beberapa senjata.

"RUN!" teriak harvey

Lisa dan harvey sama-sama berlari untuk mengapai lift itu tapi tak disangka bahwa pengawal yang jonathan anggap sudah dibereskan masih ada dan mereka berlari-lari menaiki anak tangga.

"Shit!" Teriak harvey

"Bagaimana ini?" Tanya lisa panik

"Tenang.. kau bisa bela diri?" Tanya harvey

Belum mendapatkan jwabannya harvey dengan sigap langsung melawan beberapa orang berjas hitam itu dengan tangan kosong.

Bughh

Brakk

"Lisa awas!" Ia berteriak saat salah satu pengawal yang barusaha mengapai lisa dan menarik tangannya.

Bugh

Lisa menendang area sensitif pria itu hingga terjatuh , harvey langsung mengambangkan senyumannya

"Good girl , ayo.. kita harus olahraga lebih berat lagi dibawah"

Benar saja , informasi dari pihak mereka menyebar dengan cepat hingga pengawal mereka sudah berdatangan satu per satu hanya dalam hitungan menit.

"Ba-bagaimana ini, ini diluar batas mampu kita harvey!" Panik lisa

"Jo.. di lobby SEKARANG!" Teriaknya pada earphone yang ia pasang.

"Lisa.. tenanglah.. saya sudah bilang akan membawamu pergi darisini, dan janji itu tidak akan saya ingkari"

"Ta-"

"Tatap saya!" Ia menaikkan volume suaranya menatap mata lisa lekat

"Lisa lihatlah.. ada 11 orang didepan kita dan 7 dikiri 5 dikanan , mobilku ada di ujung kiri sana" Lisa menatap harvey tak mengerti

"Kau lawan mereka bertujuh dan langsung lari kesana , sesampainya disana maka kau akan menemukan asistenku jonathan, naiklah dulu"

"Bagaimana bisa aku melawannya?"

"Pakailah ini, saya tau kau pandai bela diri, jangan berpura-pura lagi , keadaan seperti ini kau—" belum menyelesaikan ucapannya sudah dipotong

"Bagaimana denganmu?" Tanya lisa

"Tenanglah.. selamatkan dirimu terlebih dahulu , saya akan mencegah mereka supaya tidak mengejarmu"

"Ta—"

"Cepatlah, kita tidak punya waktu untuk itu..  kau harus percaya diri untuk melawan mereka" Tak tahu lagi , lisa langsung maju dan benar saja meskipun mendapatkan bantuan dari harvey , tapi lisa berhasil mengalahkan ketujuh orang itu dan berhasil lari dari sana menuju mobil yang sudah disiapkan mereka.

Lisa berlari sambil menatap kebelakang yang dimana melihat harvey masih berjuang melawan mereka meskipun ada luka-luka yang tercetak jelas tak membuat dirinya memyerah , dan harus lisa akui, harvey sangatlah jago dan kuat.

"Nona... masuklah kedalam mobil.."

"Ta-tapi.. harvey.. bagaimana dengannya? Dia sedang dikroyok oleh beberapa orang" ucap lisa dengan nafas yang tersengal-sengal

"Aku akan menyusulnya nona... kau masuklah.. jika kau merasa tidak aman disini segera menyetir dan lari dari sini, disana sudah ada GPS yang akan membawaku ketempat yang lebih aman" jelas jonathan lalu berlari kearah tuanmya

"TA—"

**

JANGAN LUPA VOTE! ❤️❤️

Save Me (21+)Where stories live. Discover now