S a v e - m e [28]

710 48 10
                                    

Gais sebelum kalian baca , boleh dong author minta dukungan kalian dengan cara VOTE cerita author!

Karna satu vote dari kalian sangat memotivasi author untuk terus bekarya dan lebih semangat untuk nulis! Hargain hasil karya aku dengan tekan vote sebelum/setelah baca.
Terimakasih!

**

Menunggu pihak mereka datang , derian yang dikenal sebagai mafia pendatang baru tapi harus hidup dibelakang bayangan farel , bahkan ia berani menyebut dirinya sebagai seorang mafia hebat. Tentu, semua itu tak membuat harvey gentar untuk berdiri diposisi paling depan. Mau dia bawahan atau punya deckingan seorang farel reagen pun, harvey tidak menyerah dan benar-benar menanti kedatangan mereka.

"Dimana?" Tanyanya pada jonathan

"Tunggu tuan.. pengawal kita bilang mereka akan segera sampai"

"Kau menyuruh saya menunggu sampah sepertinya?!"

"Maaf tuan.. Ta--" sudah tampak beberapa mobil hitam memasuki gudang kosong ini , akhirnya senyuman harvey mengambang sambil membuka jasnya dan melemparnya kesembarangan arah.

Tapi, karena ingin memberi kejutan pada derian, harvey memilih kembali duduk dikursi hitam itu dan membalikkan badannya. Ia tidak mau derian langsung mengenalinya begitu saja.

Hanya dua mobil yang masuk kedalam selebihnya hanya diluar , mungkin untuk memantau keadaan diluar sana. Beberapa pria itu turun dari mobil dan dari ujung sana harvey memfokuskan matanya pada orang yang menjadi targetnya hari ini. Sama seperti dugaan harvey , derian benar-benar percaya diri , ia berjalan kearah harvey dengan sikap arogan dan mimik wajah yang meremehkan harvey.

"Woah... Mafia yang selalu diagung-agungkan ini akhirnya muncul juga" teriaknya hingga suaranya bergema digedung ini, harvey hanya menatapnya dingin tanpa ekspresi, lebih tepatnya ia membiarkan pria itu berkoar-koar sesuka hatinya dulu sebelum ia menerima penyiksaan dari harvey.

Dilain sisi , harvey membisikkan sesuatu pada jonathan.

"Pastikan pintu itu terkunci" perintahnya

"Dan.. Orang yang ada diluar sana , habisi mereka" lanjutnya lagi , jonathan tidak berlama-lama lagi , ia langsung memerintahkan seluruh pengawal harvey untuk melaksanakan perintah tuannya.

"Wahh.. Tenang.. Ada apa ini? Kalian takut kalah?" remehnya

"Tidak perlu menguncinya kawan.. Saya takut malah kalianlah yang tidak bisa kabur"

"Sudah omong kosongmu?" jonathan yang bersuara mewakili tuannya

"Diamlah.. Saya disini bukan untuk berbicara dengan anjing penurut sepertimu" benar-benar menguji kesabaran jonathan dan harvey , jonathan hendak melangkahkan kakinya karena merasa sangat terhina tapi dengan cepat harvey menyuruhnya berhenti.

"Ayolah.. kita lihat.. Bagaimana bentuk wajahnya.. Apa ia terlihat sama seperti yang orang-orang katakan? Atau bahkan dia seorang pria yang lemah dan hanya bisa berdiam dibayang-bayang pengawalnya ini hahah" suara tawa memenuhi ruangan ini.

Harvey dengan sangat tenang dan penuh pesona hanya menatap pria itu sambil tersenyum tipis. Aura menyeramkan bahkan terpancar jelas , mimik wajahnya yang menakutkan sudah sangat jelas bahwa sekarang kesabaran harvey sudah diujung tanduk.

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Save Me (21+)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora