S a v e - m e [10]

2.4K 94 5
                                    

Gais sebelum kalian baca , boleh dong author minta dukungan kalian dengan cara VOTE cerita author!

Karna satu vote dari kalian sangat memotivasi author untuk terus bekarya dan lebih semangat untuk nulis! Hargain hasil karya aku dengan tekan vote sebelum/setelah baca.
Terimakasih!

**

Harvey masih saja melawan mereka , meskipun staminamya tidak semakin menurun sama sekali tapi ia juga harus pergi darisana karena akan sia-sia melawan mereka yang tidak ada habisnya.  sampai ia melihat kehadiran sosok yang ia kenal meskipun memakai masker dan topi , tapi harvey tau betul bahwa dia adalah jonathan.

"Ck lama sekali kau!"

"Maaf tuan.."

"Bagaimana dengan gadis itu?"

Bugh , harvey terus melawan mereka tanpa henti

"Aman tuan" mereka sama-sama menghindari setiap pukulan-pukulan yang melayang cukup bagus , dan pukulan mereka sendiri tak ada satupun yang meleset.

"Sekarang.. tidak guna untuk melawan mereka , cari cara untuk kabur darisini saja, kita tak punya waktu lagi" Ucap harvey tak jelas dan tersengal-sengal

"Tunggu sebentar lagi tuan.. anak buah gary akan segera sampai"

Menunggu beberapa menit benar anak buah gary yang akan menjadi tumbal harvey hadir dengan jumlah pengawal yang tak kalah banyak dengan pihak aiden.

"Ayo cepat pergi! Jangan sampai mereka melihat kita! Biarkan mereka beradu"

Harvey dan jonthan berhasil kabur, dan berusaha lari untuk mencapai ke mobil itu

Dor

Tembakan yang entah dari mana arahnya tiba-tiba mengarah kearah harvey dan jonathan, tapi karna harvey sempat melihatnya ia langsung mendorong sedikit tubuh jonathan dan peluru itu berhasil menembus bahu harvey.

"AWAS!" teriak harvey

"Arghh!" Ringisnya

"Tuan.. tuan apa yang kau lakukan?!" Panik jonathan

"Ck, bantu saya.. cepat larilah" harvey berusaha kembali bangkit dan berlari

Ia sempat menatap kebelakang sebentar dan ingin tau siapa penembak itu, tak lain ialah aiden. Si ketua atas kelompok ini.

"Tuan.. apa kau baik-baik saja?"

"Terlalu lemah untuk saya merengek hanya karna bahu saya terkena peluru sialan itu bodoh! Cepatlah masuk mobil dan pergi dari sini sebelum mereka tau siapa identitas kita!" Bentak harvey

Jonathan hanya bisa mengikuti perintah , ia membawa tuannya masuk kemobil yang sudah disiapkannya dan juga ada lisa didalamnya, namun jonathan duduk dalam mobil lainnya.

"Ada apa dengan tanganmu?" Panik lisa saat melihat bahu harvey yang sudah berlumuran darah

"Tidak ada waktu lisa! Injak gasnya!!" Bentaknya

Lisa dengan panik menginjak gas itu dan menjalankan mobilnya secepat mungkin. Jonathan mempersiapkan segalanya dengan cukup bagus. Ia mengosongkan jalanan ini untuk memudahkan tuannya melarikan diri.

"Sshh.."

"H-harvey.. apa kau baik-baik saja"

Harvey tidak menjawab ia memegang bahunya berusaha menekan darahnya untuk tidak keluar lebih banyak lagi. Konsentrasi lisa terpecah antara fokus pada jalanan dan luka harvey.

Save Me (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang