Good Looking - 22

716 129 27
                                    

22. Berita pagi










"Udah liat berita pagi belum?" Tanya Shuhua saat bergabung dengan teman-temannya yang lain.

Lia menggeleng, "berita apa?"

Shuhua mengeluarkan ponselnya dari saku jas seragam sekolahnya, menunjukkan benda persegi panjang itu pada mereka.

"Berita Yeji di jual udah ke sebar di media." Jawab Shuhua.

Ryujin melipat tangannya di bawah dada, menatap keluar jendela kelas dengan santai.

"Siapa lagi yang nyebar?" Tanya Renjun menatap teman-temannya satu per satu.

Mereka mengangkat bahunya tidak tau.

"Aku yang menyebarkannya."

Pernyataan Ryujin mengejutkan ke empat temannya. Baik Lia, Shuhua, Renjun, bahkan Jaemin menatap Ryujin tidak percaya.

"Kenapa?" Tanya Ryujin santai ketika merasa teman-temannya menatap dirinya.

"Benar dirimu?" Lontar Lia menatap Ryujin serius.

"Untuk apa berbohong? Lagi juga itu berita yang sayang jika di buang." Pungkas Ryujin kemudian meninggalkan ke empat temannya.

Jaemin menggelengkan kepalanya tak percaya, "aku benar-benar tak menyangka."

"Apa dia tidak melihat bagaimana Yeji kemarin?" Lanjutnya.

Renjun mengalihkan pandangan yang tadinya menatap Ryujin ke luar menjadi menatap teman-temannya yang lain, "jangan memojokkan Ryujin. Dia seperti itu pasti karena hubungannya dengan Haechan."

"Tapi itu tetap berlebihan, Renjun." Sanggah Shuhua.

"Biarkan saja dulu kabar ini. Kita tidak punya hak ikut campur." Pesan Renjun.

~~~~

"Ada yang tau Hwang Yeji kemana?" Tanya Han Saem ketika mengecek absensi.

Tidak ada yang menjawab pertanyaan Han Saem. Guru berkacamata itu menatap Jeno lalu berkata, "Lee Jeno kau tau kemana Hwang Yeji?"

Jeno menatap guru itu tak minat, "tidak tau, Saem."

Terdengar helaan nafas dari mulut Han Saem, ia menatap murid didiknya serius, "Yeji sudah banyak menerima hal buruk seharusnya kalian menyemangati dia."

"Jangan kalian pikir kami para guru tidak tau berita yang sedang mengudara dan menimpa Yeji." Lanjut Han Saem.

"Lalu kenapa para guru tidak bertindak ketika tau anak muridnya kesulitan?" Sambung Haechan menatap tajam guru itu.

Han Saem gelagapan mendengar pertanyaan Haechan.

"Tidak perlu menasehati jika saem juga tidak melakukan apapun." Murka Haechan lantas ke luar kelas dengan emosi.

Emosi Haechan masih belum stabil sejak semalam ketika ia tidak menemukan Yeji sama sekali. Ia murka pada setiap orang yang berlagak perhatian pada saudaranya.

Jam istirahat tiba, Karina menghampiri Jeno yang tengah membereskan alat tulisnya kembali ke dalam tas.

Gadis berwajah mungil itu bersuara, "kira-kira kemana Yeji? Apa dia takut menampakkan muka karena berita terbaru nya hari ini?"

Jeno tak menjawab ia malas meladeni semua orang yang bertanya perihal gadis bermata kucing itu padanya, memangnya mereka punya hubungan apa?

"Aku malas ke kantin, kau makan siang dengan yang lain saja dulu." Ujar Jeno lalu meninggalkan Karina seorang diri.

Di tempatnya Yeonjun menatap dua pasang ke kasih itu kesal. Ke duanya seolah-olah merasa tidak ada hal besar yang terjadi karena ulah mereka.

"Kau juga tidak tau di mana Yeji? Setau ku akhir-akhir ini kalian terlihat akrab." Ucap Soobin tiba-tiba pada Yeonjun.

"Aku sudah menelpon nya berulang kali, tapi panggilan tidak di jawab." Jawab Yeonjun.

Yeonjun menatap kursi kosong milik Yeji di belakangnya. Ia juga tidak tau kemana gadis itu pergi.












TBC

(っ˘з(˘⌣˘ )

Kalau aku bikin sad ending terima gak? ( ╹▽╹ )

Good Looking (Jeno x Yeji) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang