Good Looking - 23

738 137 51
                                    

23. Alasan






"Jadi nanti malam kita tidak bisa keluar bersama?" Tanya Karina dengan nada sedih.

Jeno mengangguk, iya menatap rintikan hujan yang turun ke bumi untuk membasahi daratan dan memenuhi perairan.

Matanya berulangkali menatap teman-temannya yang berlarian menembus hujan agar segera sampai rumah.

Sebenarnya ia bisa saja pulang sekarang, namun Karina memintanya bertahan dengan alasan menemani gadis itu menunggu jemputan.

"Padahal hari ini ada teater yang kamu suka." Jelas Karina.

"Kapan-kapan aja, yah. Teater nya pasti gak cuma hari ini doang kan?" Tawar Jeno lembut sambil mengusap puncak kepala tunangan nya.

Karina yang di perlakukan seperti itu langsung tersenyum malu, "oke."

"Itu jemputan kamu, sana gih nanti kamu kedinginan." Suruh Jeno manis.

Karina mengangguk masih dengan senyum malu-malu nya ia melambaikan tangannya, "aku duluan yah."

"Hati-hati." Sahut Jeno melambaikan tangan.

~~~~

Digit demi digit kode apartemen Jeno masukkan di smart lock door. Hingga terdengar bunyi nit pintu besi itu terbuka.

Ia mengganti sepatu sekolahnya dengan sliper khusus rumah. Meletakan tasnya di sofa dan pergi ke kamar.

"Hei! Kau gila!" Teriaknya panik lantas menahan tangan Yeji yang memegang pisau.

Yeji meronta, ia meraung-raung kencang, "Lepas!! Lepaskan aku!!"

Jeno menghiraukannya ia berusaha merebut pisau dari tangan gadis itu. Dan berhasil.

"Kau gila?!" Tanya Jeno murka.

"Iya! Aku gila karena ulah mu! Karena pemikiran sampah mu yang menghancurkan hidupku!" Balas Yeji tak kalah murka.

Jeno membuang pisau itu asal, ia meraih kantung plastik berisi makanan yang ia beli di jalan, "kau belum makan bukan? Ini makan dulu."

Dengan emosi Yeji mencampakkan makanan di hadapannya hingga bertaburan, "kenapa kau menyelamatkan ku malam itu?!"

"Kenapa tidak kau biarkan aku mati?!"

"Selamat tinggal dunia." Matanya terpejam erat dengan air mata yang masih mengalir deras.

Badannya mulai ia dorong ke arah sungai Han yang tenang. Belum sempat ia meloncat, dengan kasar tubuhnya di tarik turun dari sana.

"Apa yang kau lakukan?!" Bentak Jeno tepat di wajahnya.

Melihat wajah dalang kesialan nya kekesalan Yeji bertambah dengan kencang ia mendorong Jeno menjauh, "bodoh! Untuk apa kau menarik ku?!"

"Apa harus bunuh diri mengakhiri semuanya?!"

"Tidak perlu berlagak perhatian! Aku seperti ini karena diri mu Lee Jeno!" Teriak Yeji muak.

Ingatan tentang malam itu kembali terputar di kepala Yeji. Ia benar-benar membenci semua orang.

"Aku tidak sekuat Han Sohee yang bertahan selama itu!" Tangis Yeji pecah.

Good Looking (Jeno x Yeji) [END]Onde histórias criam vida. Descubra agora