Good Looking - 42

1K 111 14
                                    

42. Sebuah Cerita dari Jeno

















"Mau dengar cerita tidak?"

Yeji ikut meletakan sumpitnya dan melipat kedua tangannya di meja, menatap Jeno layaknya pendengar yang baik.

"Ceritanya di mulai ketika pendaftaran di sebuah agensi beberapa tahun lalu."

Yeji tidak merespon ataupun memotong, ia tetap fokus pada cerita yang di ucapkan Jeno.

Flashback on

"Lee Jeno! Cepat, aku akan terlambat audisi nanti." Ucap gadis berambut sepinggang dengan wajah mungil.

"Iya tunggu sebentar, aku sedang memakai sepatu." Jawab Lee Jeno dari dalam rumah.

Tidak ada satu menit kini Jeno sudah keluar dari rumah dengan pakaian casual nya.

"Aishhh, kau lama sekali. Kau sengaja sepertinya."

"Berhenti mengomel, kau malah membuatnya semakin lambat." Ucap Jeno.

Han Sohee, gadis yang sedari tadi mengomel itu mencebik kesal.

"Ayo nanti kita ketinggalan bus." Ucap Jeno mulai menarik Sohee agar berjalan.

Butuh 25 menit dan kini mereka sudah berada di depan gedung JYP Entertainment.

"Jantung ku berdegup kencang bagaimana ini?" Heboh Sohee dengan memegang bagian dadanya yang terasa berdebar kencang.

"Tentu saja, kau masih hidup makannya jan—"

Brukkk

"Ah, maaf. Aku tidak lihat." Ucap sang penabrak sambil membungkuk beberapa kali.

Sohee yang memiliki sifat kesopanan tinggi ikut membungkuk. Namun beralih ketika melihat Jeno tak membungkuk sama sekali.

"Ya! Apa yang kau lakukan? Cepat meminta maaf juga." Omel Sohee.

Jeno tersadar, ia mulai ikut membungkuk.

"Aku benar-benar minta maaf, aku sibuk melihat catatan tadi. Aku akan mengikuti audisi sebentar lagi." Jelasnya dengan wajah penuh sesal.

Sohee melebarkan matanya, "kau juga akan audisi?"

"Iya."

"Aku juga, kenalkan namaku Han Sohee. Ini sahabat kecil ku Lee Jeno."

Flashback end

"Tunggu... Sahabat kecil? Bukannya kau dan Sohee berpacaran?" Tanya Yeji yang heran secara tiba-tiba.

Jeno mengambil sumpit nya kembali dan memasukan satu teokboki ke mulutnya, "kau tidak bertanya siapa gadis yang menabrak itu?"

"Tidak penting menurut ku."

"Tapi menurut ku itu penting."

Yeji mengangguk, "kalau begitu siapa?"

"Dirimu."

"Aku?!" Kaget Yeji.

Kini gantian Jeno yang mengangguk, "iya dirimu."

"Jadi maksud mu kita sudah bertemu beberapa tahun lalu?"

"Iya."

"Kenapa tidak bilang pad— akhh, apa karena aku menabrak mu kau menjadi membenci ku di awal aku masuk sekolah?" Asumsi Yeji.

Good Looking (Jeno x Yeji) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang