36. Yeji yang lama
"Saem, Saem, Saem," heboh Haechan begitu sampai di ruang guru.
"Ada apa Lee Haechan? Kenapa kau tidak menyapa?" Tegur salah satu guru.
Haechan menetralkan nafasnya, "maaf, saem. Tapi ini genting, seonsaengnim."
"Ada apa? Katakan dengan tenang?"
"Ada perkelahian di kelas saya, Seonsaengnim."
"Apa?!"
Tanpa banyak bicara guru tadi dan guru lainnya berjalan menuju tempat perkelahian.
~~~~
"Maka dari itu kenapa kau kembali?! Bukankah kau sudah tenggelam di sungai Han!"
Semua orang terkesiap melihat Karina yang melepaskan cengkeramannya dan mendorong Yeji keluar jendela.
"Hwang Yeji!" Pekik Yeonjun. Secepat kilat ia berusaha meraih Yeji. Mendorong Karina kasar.
Dan berhasil, tangan keduanya saling menggenggam. Air mata Yeji menetes deras sedari tadi. Nafasnya belum beraturan, panik menyerang dirinya.
"Ada apa ini?! Kenapa kalian hanya diam?!" Suara pria paruh baya menginterupsi mereka.
Guru Choi mendekat namun Karina dengan cepat bersuara, "aku bisa mendorong keduanya jika salah satu dari kalian mendekat." Ancamnya tanpa rasa takut.
"Ya!! Kau masih anak sekolah! Kau tidak sadar apa yang kau lakukan?!" Bentak Choi saem.
Karina melipat kedua tangannya di bawah dada dengan wajah santai, "seonsaengnim jaman sekarang membunuh orang apa harus terpaut usia?"
"Apa itu? Yang benar saja?"
"Kenapa dia seperti psikopat?"
"Demi tuhan aku merinding."
"Lagi juga pembunuhan bukan hal yang begitu bersalah." Lanjut Karina.
"Ya!!! Yoo Kar—"
"Jangan bergerak!"
Segerombolan pria berseragam polisi memasuki kelas itu dengan senjata di todong ke Karina.
Karina yang melihat kedatangan polisi menjadi marah besar. Ia dengan cepat menatap Yeonjun yang masih menahan Yeji.
"Kalian berdua jatuhlah!!" Bentaknya berusaha mendorong Yeonjun keluar jendela.
"Jangan bergerak atau kami akan mengambil tindakan!!"
Tak perduli, Karina tetap berusaha mendorong Yeonjun. Sedangkan Yeji sudah menangis ketakutan.
"Lepas, Yeonjun. Ini bahaya, kau bisa terdorong." Lirihnya dengan tangis kencang.
Yeonjun menggeleng, "tidak. Aku tidak akan membiarkan mu."
"Sialan!!! Cepatlah jat— akkhhhh."
Suara tembakan terdengar, banyak murid menjadi histeris. Karina menjatuhkan dirinya ke lantai saat peluru panas masuk ke kakinya.
"Akhhh!!!" Jeritnya kencang.
Merasa Karina lengah, polisi itu mendekat dengan segera dan memborgol kedua tangan gadis itu.
"Anda punya hak untuk tetap diam." Perintah polisi tadi.
"Akhhh!!! Bajingan!!! Sakit!!!" Jerit Karina semakin kencang.
"Kalian, cepat tarik gadis itu ke dalam. Saya akan membawa gadis ini ke kantor." Perintah mutlak yang langsung di setujui polisi yang lain.
Tanpa ba-bi-bu beberapa polisi membantu Yeonjun menarik Yeji ke dalam kelas.
Begitu sudah kembali masuk ke kelas tubuh Yeji luruh ke lantai. Tubuhnya bergetar, tangisannya makin kencang.
Kejadian tadi benar-benar mengguncang nya.
Beberapa orang mendekatinya dengan cepat, termasuk Haechan, Jeno, Ryujin, Lia, dan yang lainnya.
"Yeji~ya, tidak apa-apa. Kau tidak apa-apa." Ujar Jeno berusaha menenangkan. Ia membawa gadis itu ke pelukannya mengusap punggung nya berulangkali.
Lain dengan Haechan, matanya menatap tangan saudaranya yang bergetar hebat, dari sini ia sadar. Yeji yang dulu telah kembali.
Yeji yang mudah takut, Yeji yang gampang menangis, dan Yeji yang tak berani melawan.
"A... a... ku takut." Lirihnya pelan. Sepersekian detik gadis itu tak sadarkan diri.
"Aku akan telpon ambulan." Ujar Shuhua cepat.
Selagi menunggu Shuhua memanggil ambulan seorang polisi menghampiri mereka.
"Saudara Lee Jeno, anda kami tangkap atas dasar penyebaran berita palsu."
TBC
Hadeuhhh gak tau deh ini nge-feel atau nggak. Aku blank 😭😭😭
Misterius sekali ya bund :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Looking (Jeno x Yeji) [END]
FanfictionSemuanya berawal dari pemerintah yang mengeluarkan peraturan untuk artis di bawah umur Jeno x Yeji