21 : Jauh Jodoh

20.6K 1.5K 155
                                    

Mau double Up hari ini? Komen dong! Aku Up habis dzuhur.
***

Intan Lilyana Harahap. Siapa yang tidak tahu wanita cantik ini, seorang wanita lulusan S2 Tokyo University dengan gelar Cum loude itu adalah anak bungsu dari keluarga Harahap. Sebuah Marga yang tidak asing lagi di telinga orang padang. Keluarga besar dengan harta kekayaan di tafsir tidak akan habis dalam tujuh turunan. Tujuh tanjakan. Bahkan tujuh belokan. Sebegitu kayanya keluarga Harahap.

Kok Bisa? Iya bisa. Apa sih yang tidak bisa. Bahkan keluarga dengan Marga Harahap namanya tersebar di mana-mana. Karena memiliki Perusahaan per-Televisian di tanah air. Reino bahkan begitu bodoh karena tidak menyadari betapa Istimewanya si Intan ini. Yah, sesuai namanya. Intan begitu di agung-agungkan oleh semua orang termasuk keluarganya sendiri.

"Gak nyangka ya jeng Lily, kita bisa besanan" ucap Kania dengan raut muka bahagia ketika keluarga Intan sudah datang kerumahnya.

Seumur-umur, Reino baru melihat Mamanya sebahagia itu. Semenjak pernikahan Rika berlangsung, bahkan Mamanya jarang sekali terlihat bahagia, karena selalu ingat petuah nenek moyang, di dahului adik itu jauh Jodoh. Menyadari hal itu, Reino jadi merasa bersalah.

"Iya Jeng Nia, saya juga tidak menyangka Intan setuju dengan perjodohan ini. Bahkan anak Sultan dari Malaysia saja dia tolak"

"Tuh Reino dengar! Harusnya bujang lapuk kayak kamu itu bersyukur bisa di terima sama Intan"

"Yaelah Mama baru 28 tahun. Go Yoo aja udah 40 tahun adem ayem aja" balas Reino karena tidak mau di salahkan.

Reino hanya bisa menghela napasnya. Rasanya dia ingin sekali berkata, Mam Reino ini anakmu, masak di bilang bujang lapuk di depan orang lain? Kalo bukan mama sendiri, mulut Kania sudah Reino lakban.

"Gakpapa Tan, seumuran Reino itu sudah pas untuk menikah. Malah di Jepang, umur 40 tahun lajim baru menikah" bela Intan.

Kania tersenyum kearah Intan. "Tante sangat kagum sama kamu Intan. Sudah cantik, dari keluarga baik-baik, berpendidikan pula. Reino beruntung bisa mendapatkan kamu" puji Kania.

"Hehe Tante Nia bisa sajah"

"Papa cuma mau titip sama kamu sayang, jangan bikin Reino kecewa ya! Mulai sekarang, dia itu calon suami kamu" ucap Nuha— ayah Intan.

"Iyalah Pah, Intan Pasti berusaha yang terbaik buat Reino"

Kania menatap Intan dengan haru bahagia. Terlihat jelas jika Kania benar-benar menyukai Intan. Rika yang di tengah-tengah Kania, dan suaminya juga ikut bahagia mendengarnya.

Reino hanya bisa diam mendengar keluarganya mengobrol dengan keluarga Harahap. Intan datang kesini bersama Mamanya Lilyana Nasution, seorang Presenter Senior era 90-an. Pantas jika Intan cantik, mamanya juga sangat cantik. Tak lupa juga Ayahnya, seorang Nuha Harahap pemilik Harahap TV juga datang ke sini.

Entah kenapa Reino jadi teringat Anggun. Apakah Mamanya akan sebahagia ini jika keluarga Anggun yang datang malam ini. Membayangkannya saja membuat hati Reino terasa triris. Tanpa sadar dia sedang menebak gadis itu sedang apa.

Jam 8 malam. Pasti sekarang Anggun lagi Nonton Siaran Televisi Korea Selatan di Apartmant miliknya. Sambil menghabiskan cemilan simpanan Reino di Dapur. Tanpa sadar Reino tersenyum membayangkan Anggun. Rasanya ingin sekali Reino memarahi gadis itu agar belajar. Karena setiap malam Anggun pasti saja punya alasan untuk tidak belajar.

***

Jika Reino mengira Anggun sedang menonton Siaran Televisi sambil makan cemilan, itu salah besar. Anggun kini sedang duduk di Ayunan Balkon Reino sambil mengelus bulu Coco di pangkuannya.

My Perfect TeacherWhere stories live. Discover now