30 : Perpisahan

16.2K 1.3K 168
                                    

Pokoknya aku sedih banget minasan 😭😭 bayangin, aku udah nulis 2000+ kata, dan itu gak sengaja kehapus

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pokoknya aku sedih banget minasan 😭😭 bayangin, aku udah nulis 2000+ kata, dan itu gak sengaja kehapus.

Dan begonya lagi, belum sempet aku masukin word. Aarrrrhhhh keselnya tuh... Euh gak bisa di jelasin oleh kata-kata. 😭😭😭😭 pengen nangis kejer.

Tapi yaudahlah mo gimana lagi 😭 satu-satunya yang save cerita yang kehapus itu cuma otak.

Wattpad, kau.... *ngusap wajah dengan kasar
Arggghhhh gelud hayu!

***

"AAAAAAAA ADA KECOAAA" teriak Anggun dari dalam kamar mandi. Lalu gadis itu ngibrit ke ruang tengah yang sekarang terdapat Reino dan Mamanya di sana.

Greb

Tanpa di sangka, dengan tanpa dosanya Anggun memeluk Reino di hadapan Kania.

Glek

Reino menelan salivanya. Tiba-tiba bayangan kantor polisi hinggap di otaknya.

"Maaf mas Anggun gak bisa sembunyi di situ, ada kecoa Mas" ucap Anggun sambil ndusel-ndusel ke dada bidang Reino.

Alamak Mampus nih gue. Batinnya.

Dengan segenap keberanian, Reino memberanikan diri untuk menatap wajah Mamanya yang kini sudah percis Singa yang mau ngamuk.

***

Bagaikan sepasang muda-mudi yang ketahuan abis belah duren di kebon terong, terus di arak warga ke kantor kelurahan, Kini Anggun dan Reino sedang menunduk malu di hadapan Kania

Kania menatap kedua muda-mudi itu dengan tatapan penuh selidik. Dia membenarkan kaca mata Harry potter-nya yang entah dapat dari mana, lalu menyusun pertanyaan beberapa pertanyaan di balik kertas yang ia dapat dari atas laci kerja Reino. Biar ala-ala Detektif konan katanya.

"Nama?!" Tanya Kania dengan judesnya.

"Anggun tante"

"Umur?"

"17 tahun tan"

"17 TAHUN?"Kania melotot pada Reino. Dengan sorot mata seolah-olah berkata "Dasar Pedofil." Lalu di balas Reino dengan tatapan "maafin Reino Mam."

My Perfect TeacherWhere stories live. Discover now