35: Jadian

12.4K 1.1K 49
                                    

Aku mau cepet-cepet Tamatin cerita ini, biar gak punya utang Ending sama kalian 😁

Happy Reading Man-teman....

Anggun tampak ragu-ragu untuk menekan bel di depan Apartment Reino. Dia masih belum siap untuk berhadapan lagi dengan lelaki itu, tapi kepala Anggun semuanya di isi dengan berbagai pertanyaan tentang kejadian tadi di sekolah. Saat Reino mengungkapkan perasaan padanya.

Tengnong

Sekali Anggun memijit belnya. Dua kali belum juga di buka. Tiga kali sampai empat kali tetap tak ada jawaban.

"Mas Rei ini Anggun!" Teriak Anggun dari luar, namun tetap tak ada tanggapan. Dia melihat arloji di pergelangan tangannya. Tidak mungkin semalam ini Reino tidak ada di Apartmantnya kecuali kalau memang dia akan menginap di luar.

Namun pikiran-pikiran aneh berseliweran di otak Anggun, hingga membayangkan Reino terpeleset lalu jatuh mengenai kepalanya dan meninggal tidak ada yang tahu.

"Mas Rei gak kenapa-napa kan di dalam?!" Anggun berteriak sambil terus memijit bel Apartment.

"Bodo amat lah Anggun nerobos Apartment aja."

Karena tahu kata sandi Apartment Reino, kini Anggun menerobos masuk kedalam. Melihat lampu-lampu menyala, semakin memperkuat dugannya kalo Reino tidak sedang baik-baik saja.

"Mas Rei..." Lirih Anggun sambil membekap mulutnya, matanya juga sudah berkaca-kaca.

Buru-buru Anggun berlari ke atas untuk mengecek Reino yang Anggun kira ada di kamarnya. Ternyata di dalam kamar kosong. Anggun bertanya-tanya kemana gerangan Reino?

"Mas Reino!" Teriak Anggun.

Dia turun lagi ke bawah barang kali Reino ada di dapur atau ruangan lainnya. Hingga terakhir balkon. Masih tetap tidak ada Reino.

Namun sesuatu hal mengejutkan Anggun, tampak ramai-ramai orang berkerumun di depan gedung bangunan Apartment. Di tambah suara sirine dari ambulance yang datang mendekat. Anggun menyaksikan itu dari atas balkon.

"Mas Rei..." Gumam Anggun dengan air mata yang semakin deras saja.

Dia menggeleng-gelengkan kepalanya merasa tidak percaya dengan apa yang dia saksikan.

"Mas Rei, kenapa Mas lakuin ini? Kenapa Mas Rei memilih mati? Mas belum tau jawaban Anggun saat Mas Rei bilang cinta sama Anggun." Gumam Anggun sambil terkulai lemas di atas balkon.

"Anggun sayang sama Mas Reino, Anggun gak pernah sedikitpun lupain Mas Rei. Mas Rei akan selalu indah di hati Anggun Mas. Anggun mohon, Mas Rei jangan mati!"

"Beneran itu?" Tiba-tiba suara berat seorang lelaki di belakang Anggun menyadarkannya.

Anggun buru-buru menoleh, di lihatnya Reino yang sekarang tengah berdiri di ambang pintu memakai jas berwarna coklat. Sontak saja Anggun mematung, apakah yang di lihatnya ini adalah nyata? Atau halusinasi saja. Lalu siapa yang di kerubungi orang di bawah sana? Karena kerubungan orang itu tepat di bawah Apartmant Reino.

"I-ini be-beneran Mas Reino?" Tanya Anggun terbata-bata.

"Kalo saya bukan Reino, lalu saya siapa?"

"Setan." Jawab Anggun.

Reino terkekeh, dia melangkah mendekati Anggun yang masih terduduk di balkon. Lalu berjongkok di depannya.

"Gak ada setan setampan saya Anggun."

"Terus yang di bawah sana siapa? Bukannya itu Mas Reino yang abis bunuh diri?" Tanya Anggun dengan polosnya.

Lagi-lagi Reino terkekeh. Dia mengacak rambut Anggun karena gemas.

My Perfect TeacherWhere stories live. Discover now