Dylan 16 - Birthday party

72 11 1
                                    

Happy reading!❤

⚠banyak typo tolong koreksi ya, biar aku ngerti mana yang salah.

****

"Nggak. Gue nggak mau ikut!" Kayla kembali merebahkan lagi tubuhnya diatas kasur saat Raya menarik tangannya dan terus merengek.

"Ayolah, Kay. Masa iya gue pergi sendirian sih!" Raya menampilkan puppy eyes-nya.

"Kan, ada Dylan. Minta jemput lah sama cowok lo! Masa pergi sendiri-sendiri. Pacaraan apaan coba pergi sendiri!" cibir Kayla.

Raya berdecak kesal. Semalam, gadis itu meminta Kayla untuk ke rumahnya sore ini. Membantu Raya memilih baju yang pas untuk pergi ke acara birthday party Sofia nanti malam. Mengingat Dylan mengirim WhatsApp padanya bahwa pria itu tidak bisa jemput, akhirnya Raya merengek kepada Kayla untuk ikut bersamanya.

"Lo tega liat sahabat lo pergi sendiri malem-malem?" Raya berkacak pinggang sambil mengembungkan pipinya.

Kayla menyibak selimut, berpikir ulang atas keputusannya. Mengingat Risma sedang keluar kota dan Raya sendirian. Lalu pergi malam-malam. Apalagi birthday party selesai pukul dini hari. Kayla tidak bisa membiarkan hal itu terjadi.

Kayla menghela napas. "Oke. Gue ikut." Raya tersenyum puas. "Tapi dengan satu syarat. Jam 10 kita udah pulang. Gue nggak mau ya, nanti Kak Risma ngomel-ngomel ke gue gara-gara lo!"

"Iya-iya. Jam 10 pulang." walau sedikit kecewa karena tidak bisa mengikuti birthday party sampai malam. Yah, mau bagaimana lagi.

***

"Hei." Sofia menghampiri Dylan yang tengah duduk sendirian di gazebo belakang rumah gadis itu.

Dylan tersadar dari lamunannya. Lantas tersenyum kecil. Sofia duduk disamping Dylan. Gadis itu sudah berpakaian rapih. Mengenakan dress selutut model sabrina, rambut diikat tengah memperlihatkan sebagian leher putih mulusnya, dan heels 7 centi, tak lupa polesan make up tipis yang terlihat natural di kulit putih mulusnya. Menatap Dylan dari samping.

"Kenapa nggak masuk kedalem? Yang lain nunggu kamu loh." ujar Sofia nada lemah lembut.

"Nanti gue masuk." Sofia mengangguk pada akhirnya.

"Perempuan yang suka sama kamu dateng juga kan?"

"Raya maksud lo?"

"Iya."

"Dia dateng. Tapi nggak sama gue."

"Bukannya dia pacar kamu?" Sofia bertanya bingung. Pasalnya baru saja gadis itu menginjakan kaki di SMA Angkasa, ia sudah banyak mendengar tentang Dylan dan Raya yang berpacaran. Namun tampaknya Dylan masih ragu terhadap perasaannya.

"Kenapa kamu nggak terus terang aja ke dia tentang hubungan kita. Pasti dia mikir yang nggak-nggak ke aku." Dylan terkekeh.

"Iya. Nanti gue bilang ke dia. Tapi nggak sekarang,"

Sofia menghela napas. "Dasar. Tapi kamu harus janji, cepet jelasin ke dia atau nanti kesalah pahaman terus berlanjut."

"Iya." Dylan mengacak pucuk kepala Sofia. Membuat gadis itu mendelik tajam. Tatanan rambut yang ditata serapih mungkin oleh kembarannya yang berperan sebagai MUA malah menjadi berantakan.

 [✔] DylanWhere stories live. Discover now