Dylan 01. Dylan si Iblis Kejam berhati Malaikat.

212 25 1
                                    

***

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

***

"Lan, udah, Lan. Mati bego anak orang lo pukulin terus!" David, teman sohib Dylan bertubuh jangkung dengan tinggi 178cm itu berusaha menarik tubuh Dylan agar berhenti memukul siswa laki-laki yang sudah terkapar lemah.

"Sekali lagi kalo gue denger yang nggak-nggak dari mulut sampah lo itu, gue nggak akan segan-segan ngelakuin hal lebih dari ini mau sampai lo mati pun gue nggak akan takut!" ujar Dylan membuat seluruh manusia yang sedang mengelilinginya merinding.

Dylan tidak pernah macam-macam dengan perkataannya. Sekalipun ada yang berani mengusik dirinya pasti akan mendapatkan ganjarannya. Dylan pernah waktu ia kelas 10 memukul siswa yang berani mengganggu hidupnya sampai masuk rumah sakit dan koma. Hanya gara-gara siswa itu bilang jika Dylan anak yang menyedihkan, tidak pernah mendapatkan kasih sayang orang tua.

"Lo nggak tau apapun tentang gue, jadi jangan berani menyimpulkan kalo gue adalah manusia menyedihkan. Ngaca, lo lebih menyedihkan dari pada gue!" kata Dylan.

Dylan adalah pria kejam tak berbelas kasih, dingin, ketus, Dylan tidak pernah melakukan hal terlarang seperti meminum minuman keras, menggunakan narkoba, balap liar, bahkan mengikuti geng-geng sepeti sekolah lain.

Walaupun Dylan orang yang tidak memiliki pendirian bisa dibilang Dylan adalah pria suram. Namun nyatanya Dylan memiliki peringkat pertama dari segala bidang. Seperti lomba, Olimpiade, sampai juara kelas. Dalam sifatnya yanh temperament Dylan adalah sosok yang sangat pintar.

Dylan menepis tangan David dari tubuhnya kemudian dia pergi membelah kerumunan dengan wajah mengeras.

David lalu memandang siswa itu dengan tatapan tajam. "Lo salah udah nantangin Dylan. Dylan bukan cowo lemah kaya lo sekali tonjok udah tepar!" kata David lalu dia segera menyusul Dylan.

"Ck. Lagi seru-seru juga."

"Tau, lagian percaya diri banget tuh Jackson udah nantangin Dylan!"

"Gue dukung Dylan demi apapun."

"Dylan kalo marah ganteng banget ya nggak si?!"

"Gue mau deketin Dylan ah, siapa tau dia kepepet sama gue. Secara gue kan cantik!"

"Yeu PD banget lo, mana mau Dylan sama cewe modelan kaya lo!"

Begitulah desas-desus masih terdengar di telinga Jackson. Pria itu mengusap sudut bibir yang mengeluarkan darah sambil menatap tajam mereka yang masih mengerumun.

"Ngapain lo semua masih di sini! Bubar!"

Begitu semua orang sudah bubar dari hadapan Jackson dengan decihan yang tertuju pada cowok itu. Jackson menggertakkan giginya sambil mengepalkan tangan erat.

"Gue bakal bikin lo jatuh lebih dalam Dylan. Lo pikir seorang Jackson nggak pernah main-main?" Jackson tertawa picik.

***

 [✔] DylanOnde histórias criam vida. Descubra agora