00 | Epilog

21.5K 2.3K 224
                                    

Sejujurnya aku ngga mau cerita ini berakhir karena aku pun sesayang itu sama keluarga dan cerita ini.

Ini lebay sih, tapi masa aku nulis part ini sambil nangis karena aku tau besok-besok ngga akan nulis cerita ini.

Terima kasih sudah setia sampai akhir💗

Akan ada part bonus dan pengumuman sequel, stay tune!

💍💍💍💍💍

Deana sibuk merias wajahnya dan anak perempuannya yang masih berumur dua tahun lewat sedikit. Tenang, tenang, anaknya ngga didandanin menor kok, cuman dikasih bedak bayi, blush on yang aman untuk anak-anak dan tinted lip balm yang aman juga buat anak kecil.

Berbeda dengan Deana yang sibuk merias, Caesar baru mau mandi karena dia baru selesai milihin baju buat anak-anaknya.

Engga, mereka ngga mau dateng ke nikahan siapa-siapa kok, mereka mau foto keluarga di rumah.

Jadi seminggu yang lalu Deana usul untuk bikin foto keluarga terbaru, karena semenjak ada Dede Ceden, belum ada foto keluarga yang proper yang bisa dipajang di rumah. Jadi selama ini baru foto-foto pake hape aja. Dan semenjak ide itu muncul dan di-iya-in sama yang lain, ibu tiga anak itu heboh lah mikirin baju apa aja yang cocok dipake buat foto keluarga.

Daaaaaaaan, datanglah hari ini...

"Ayaaah ... Ayah ih baru mau mandi?"

Caesar mengangguk dengan santainya sambil meletakkan handuk di pundaknya. "Baru kelar cari baju Abang sama Ade."

Deana geleng-geleng kepala. "Cepet ya Yah, kita sepuluh menit lagi turun loh ini mumpung mataharinya lagi bagus buat foto-foto."

Caesar mengangguk dan masuk kamar mandi. Dia mandi bebek, yang penting rambut disampoin, muka dan badan disabunin dan gosok gigi. Lima menit kelar. Dia keluar kamar mandi dan memandang sinis ke cermin yang menampilkan wajah istrinya.

"Nah ... nah ... sepuluh menit katanya, tapi sekarang make up belom selesai."

Deana melirik ke suaminya lewat pantulan cermin. "Ayah pake bajunya dulu aja, ntar lagi Buya selesai kok."

Caesar memberengut. Selalu begini kalau nunggu istrinya dandan. Padahal istrinya udah mulai siap-siap lebih dulu, tapi pasti dia duluan yang selesai.

Akhirnya Caesar mengeringkan rambutnya di depan kipas angin, sambil mengganti pakaiannya ke pakaian formal. Tiga menit dia pake seluruh setelan itu, istrinya masih berusaha menggambar alis yang sama seperti dia selesai mandi.

Heran sama perempuan-perempuan, bikin alis waktunya bisa lebih lama dibanding laki-laki pake baju lengkap. Hhh...

"Ayah ... Buya ... Ade udah handsome nih," ucap Aaron yang menerobos masuk ke kamar kedua orang tuanya, diikuti Daffin yang berjalan santai.

Deana menoleh ke belakang, tersenyum melihat dua anak laki-lakinya yang emang beneran ganteng. Entah dapet gen darimana, eh ya maksudnya dia tau itu gen dia dan suaminya, tapi kan kalo ngaca nih muka suaminya, ya ganteng sih, tapi ngga ganteng-ganteng amat, dia juga musti make up-an dulu baru berasa cantik, tapi kok ini dua anak laki-lakinya ngga diapa-apain udah ganteng banget tuh.

"Ih gantengnya anak Buya..."

"Sendiri ya bikinnya?" Caesar bertanya skeptis.

"Sama anak Ayah juga," ralat Deana langsung.

Caesar melanjutkan siap-siapnya. Dia pake gel di rambut supaya lebih rapih. Dan ini aktifitas tambahan aja sih karena kalo liat dari keadaan sekarang, alamat istrinya masih lama dandan karena sekarang baru mulai ngegambar alis yang satunya.

TRS [4] : Baby in My Tummy! ✅️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora