48 | Pestanya Daffin

32.8K 3.6K 274
                                    

Jangan lupa follow aku di instagram @/chocodelette karena aku lebih aktif disitu, lebih sering interaksi, post foto dan video Daffin dan belajar bareng juga disitu. Thank you!

Part ini kudedikasiin buat ka DyahPeni07 sebagai wujud terima kasihku karena udah komen di cerita ini. Jangan ilang ya ka abis ini😂
Buat yang lain yang belom didedikasiin, komen yang banyak supaya namanya ngga tenggelem dari ingatanku😉

Selamat Membaca😁

💍💍💍💍💍

"Buyaahhh, Apin mau pesta."

Pagi ini Daffin ikut Buya dan Bubunya ke dapur. Bukannya bantuin masak ya, malah lebih ngenggangu Buyanya karena Buyanya harus terus denger dan nanggepin apa yang dia bilang. Ujungnya jadi ngga konsen masak, dan malah jadi Bubu yang masak.

Ayah tadi ikut sarapan terus lanjut tidur karena tadi subuh baru selesai kerja sama rekan-rekannya setelah temen-temennya yang puasa selesai saur. Iya, emang sampe segitunya dedikasi temen-temen kerjanya, saur depan laptop bukan di meja makan bareng keluarganya. Popo juga sama, lanjut tidur lagi, soalnya lagi pusing. Maklum udah tua, kolesterol naik jadi kepala bagian belakang pusing. Kemaren Deana minta diajarin masak Bebek Madura, dan Popo kalap makannya karena enak.

"Pesta siapa? Lagi corona ngga boleh ada pesta tau," jelas Deana. Dia udah terlatih untuk melakukan dua pekerjaan. Jadi telinga dan mulut untuk anaknya, tapi tangannya untuk Bubunya yang minta diambilin bahan-bahan masakan.

"Kalo ada pesta, nanti kowona datang kah?" tanya Daffin. Menurut otak anak kecil itu, corona adalah orang yang ditakutin. Bahkan beberapa hari yang lalu dia ngga ngebolehin ayah sama buyanya ke supermarket buat belanja karena dipikirnya kalo ayah dan buyanya pergi terus dia di kamar sendiri, nanti corona dateng buat gangguin dia. Dari beberapa hari yang lalu juga, Deana udah jelasin kalo corona itu bukan orang. Tapi ya mungkin, anaknya masih belum menangkap dengan jelas corona itu kaya gimana.

Daffin menangis seheboh-hebohnya sambil narik baju Buyanya. Dia ngga ngijinin Buya sama Ayahnya pergi karena ngga mau ditinggal di rumah sendiri. Padahal dia ngga akan sendiri juga, karena ada Popo sama Buya. "Nanti kalo kowona datang tus ketuk pintu kek mana? Nanti Apin bukain kana kilainnya itu Buya sama Ayah tapi taunya itu kowona."

Kening Deana berkerut. Oh iya, kenapa cuman baju dia yang ditarik karena cuman dia yang udah siap. Suaminya masih mandi. Tadi anaknya bahkan udah nangis sambil ngamuk dan ngetok-ngetok pintu kamar mandi.

"Ih, corona ngga akan ketok pintu rumah – iti bukan orang, lagian kan nanti Apin ditemenin sama Popo sama Bubu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ih, corona ngga akan ketok pintu rumah – iti bukan orang, lagian kan nanti Apin ditemenin sama Popo sama Bubu." Deana berusaha menjelaskan. "Sini dulu Apin duduk," ucapnya sambil menepuk bagian kasur di sebelahnya.

TRS [4] : Baby in My Tummy! ✅️Where stories live. Discover now