14. PENJAHAT YANG SEBENARNYA

59 11 0
                                    

“Pepatah bilang jangan bermimpi terlalu tinggi, sadar itu tak mungkin terjadi.”

-Saitou

***

Sosok misterius beraut tenang, namun menyeringai bak aktor yang tengah memerankan peran antagonis dalam film.

Bersedekap dada, lalu berkata. “Pepatah bilang jangan bermimpi terlalu tinggi, misalnya sampai berangan-angan memiliki Evangelina. Sadar, itu tidak mungkin terjadi anak muda.”

Guratan kening yang mengerut tanda bingung-jelas sekali di wajah si letnan kolonel nan mempesona. “Maksud Anda apa tuan Saitou? Bukannya kita bekerjasama?”

Ya, bangsawan vampir yang ikut membenci Ferid Bathory adalah sosok Ayah vampir itu sendiri. Kasian memang.

“Masih kurang jelas? Oke, intinya sebagai alat untuk memancing  Ferid dan menangkap Eva kamu sudah tak berguna lagi. Mulai detik ini, kamu-Guren di bebas tugaskan.”

Sejenak Saitou terkekeh. “Its meaning that you will die ...”

Setelah mengatakan semua, Guren menjadi paham. Sangat paham bahwa saingan bukan Ferid seorang, tapi juga pria berambut rapi di depan sana. Saitou dan anaknya sama-sama meresahkan!

Tapi, ini juga salah Guren. Karena percaya begitu saja akan kalimat Saitou yang mengatakan kalau dia membenci Ferid, dengan alasan pria yang menyukai ikat rambut itu adalah percobaan yang gagal.

Yah, Saitou memang membenci Ferid hubungan mereka mirip seperti senjata makan tuan. Saitou yang menciptakan, namun alatnya malah membangkang perintah.

Kembali ke Guren, pria ini terjebak. Rupanya dari dulu ia hanya dimanfaatkan.

Melalu sulur-sulur rantai yang keluar melalui tubuh Saitou yang telah diubah melalui banyak hal gila, serangan demi serangan ia lancarkan. Pedang Guren bahkan tak mempan pada rantai abadi itu.

Peristiwa ini disaksikan juga oleh Evangelina secara langsung dalam sel penjara. Eva diam seribu bahasa. Terlalu malas ikut campur.

BRUK

Guren terlempar kesana kemari setelah kewalahan menghadapi Saitou, ia mencoba bangkit lalu menyerang lagi. Beberapa detik kemudian, malah terkena lilitan rantai yang lebih kuat dari pada sebelumnya.

Benar saja, ia terombang-ambing lalu berpuluh kali terhantam tembok hingga retak. Muka babak belur, dari mulut muntah darah.

Sentuhan terakhir, Saitou tinggal memecahkan kepala Guren bak bubur. Otaknya berhamburan keluar.

Saitou tersenyum puas, beralih memandang Eva di dalam sel. “Selamat siang Eva, kita bertemu lagi ya ...”

Jeda, “Gimana? Ruangan yang saya siapkan nyaman kan, My little girl?”

Dan kini, tokoh antagonis sesungguhnya pun berdiri di hadapan Eva. Membawa sejuta masalah bagi bangsawan moyang kesembilan. Karena sesungguhnya, mereka berdua pernah dipertemukan secara tak sengaja oleh takdir.

***

Tertanda,

Author Evanaa88.

FERID'S LOVE (END)Where stories live. Discover now