TENTANG EVANGELINA (BONUS)

81 8 3
                                    

Aku melihatnya, sosok begitu dingin. Seolah tak tersentuh tiap-tiap mahluk sembarangan.

Istimewa.

Kata pertama yang terpikir di benakku, Ferid Bathory. Dia salju pertama musim dingin yang selalu dinanti, kue mahal yang hanya bisa dicicipi oleh kaum berkelas.

Namun, gadis vampir bangsawan itu juga sama rapuhnya dengan ranting pohon yang telah mengering ketika kemarau beberapa ratus tahun lalu.

Dia hanya meyakinkan para mata lain agar tidak diremehkan, berdiri tegak diikuti dagu yang sedikit terangkat. Melindungi sisi lemah sebisa mungkin.

Jangan tanya dimana seorang Ferid ini mendapatkan semua informasi. Aku lebih ahli dari siapapun untuk menggali sesuatu yang telah menarik perhatian.

Dulu, beratus tahun lalu salju ku sempat rapuh. Saat dia masih menjadi seorang manusia biasa, hanya gadis pendiam yang kerap kali dibully dikarenakan fisiknya yang dinilai gendut serta jelek. Para sampah tak berguna itu memang sekehendaknya.

Sulit bagiku membayangkan dia yang amat ku cinta harus disakiti. Andai aku sudah mengenalnya, akan kupastikan mereka semua tercincang. Kedua bola mata mahluk durja itu ku jadikan koleksi.

Untungnya, gadisku tak mudah menyerah. Dia menghabisi mereka semua dengan kedua tangan sendiri. Ku dengar saat itulah sisi sadisnya muncul, tak lama setelahnya barulah Urd merekrut Evangelina menjadi bawahan.

***

Evangelina sosok manis yang ku idamkan. Semburat merah wajahnya karena ciuman ku barusan semakin membuat gadis bangsawan itu semakin cantik.

Sungguh aku tak pernah sebahagia itu. Takkan ku biarkan satu pun spesies merebutnya dari sisi seorang Ferid ini.

Sampai suatu hari aku menemukan sebuah mawar putih yang begitu dia jaga. Dari Urd, katanya enteng. Tanpa tahu telah membuat gejolak amarah ku naik ke ubun-ubun.

Berspekulasi, menyelidiki karena tak ingin sembarang tuduh. Aku menemukan kenyataan pahit, bahwa saingan ku bukan Urd melainkan manusia tengik beberapa minggu lalu.

Guren Ichinose.

Ini tidak bisa dibiarkan. Eva harus sepenuhnya bergantung pada ku, hanya aku yang boleh ia jadikan tembok tuk bersandar, guling yang akan dipeluknya setiap malam. Meskipun awalnya mungkin menyakitkan hati gadis ku.

Namun, satu-satu nya cara cuman itu.

Kalau dengan sedikit paksaan, resiko, serta pengorbanan untuk mendapatkan Evangelina sepenuhnya. Maka aku tidak akan berpikir dua kali.

***

Jiwa ku seolah ditarik paksa, semangat ku menguap hingga benar-benar hilang.

Dia diculik saat bersama ku. Mereka para bajingan itu seolah memperlihatkan kalau ternyata seorang Ferid Bathory lalai menjaga pasangannya sendiri. Kumpulan sampah tadi mengejekku karena selama ini tidak berbuat apa-apa untuk menjaga dia yang terkasih.

Padahal, sebabnya adalah aku yakin Evangelina mampu menyelesaikan masalah. Supaya dia berpikir tidak diremehkan siapapun lagi.

Namun, mahluk menjijikan tadi memanfaatkan itu semua.

Baiklah, dikesempatan kedua ini siapapun mereka yang menghalangi ku pastikan kepalanya terpenggal; raga nya tidak bernyawa lagi.

Walau tahu si 'mereka' tadi Ayahku beserta anak buah nya.

***

Akhirnya hari ini tiba, melihatnya memakai dress putih ala pengantin itu sungguh membuatku ingin menerkamnya saat ini juga.

Paras Eva sungguh cantik, senyumnya yang jarang ditunjukkan memabukkan. Sejak awal aku memang tidak salah pilih.

Dia memang layak dijadikan milikku seorang. Semua yang ada dalam dirinya hanya untukku, jika perlu nanti Evangelina akan ku kurung didalam mainsion ini saja.

Karna aku, tidak suka berbagi keindahan gadisku.

***

Catatan:

Ada dua gambar Evangelina. Versi manusia sama dua dimensi.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tertanda,

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tertanda,

Author Evanaa88.

FERID'S LOVE (END)Where stories live. Discover now