8

741 90 0
                                    

( Hana Point of View )

" Titan Abnormal di bagian selatan barat daya mengamuk, kirim beberapa pasukan pengintai untuk membasmi area di sana! "

Kami melesat dengan 3D manuver gear secara serentak setelah mengambil persediaan gas dan pedang, terlihat dari kejauhan sebuah Titan yang pergerakan cukup random mulai menyerang bangunan-bangunan dengan membabi buta. Tampak beberapa pasukan sebelumnya telah memilih untuk mundur dan menyelamatkan diri.

Aku dan Mikasa menyerang bersamaan di bagian tengkuk monster itu, sedangkan Jean dan Connie sudah lebih dulu menebaskan masing-masing dari tiap kakinya. Ini semakin terasa lebih mudah saat beberapa rekan dari squad Heichou akhirnya datang membantu, untuk sesaat. Aku cukup terpukau dengan keahlian mereka, pantas saja banyak kadet 104 yang ingin di rekrut untuk masuk ke sana.

" Berikan laporan kepada si kacamata sialan mengenai jenis Titan ini, mungkin sebelum ekspedisi di mulai kita bisa mempersiapkan senjata yang lebih kuat untuk melawannya " Moblit mengangguk paham dan melesat pergi setelah mendapat perintah dari Levi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" Berikan laporan kepada si kacamata sialan mengenai jenis Titan ini, mungkin sebelum ekspedisi di mulai kita bisa mempersiapkan senjata yang lebih kuat untuk melawannya " Moblit mengangguk paham dan melesat pergi setelah mendapat perintah dari Levi.

Semua Titan sudah bersih di area ini, syukurnya Collosal Titan dan Armored Titan tidak ikut serta dalam pertarungan ini. Sejak keberangkatan pembersihan distrik di sekitar wilayah Wall Maria, aku sudah cukup khawatir karena beberapa pasukan jatuh sakit sehingga hanya beberapa puluh kadet saja yang di kirimkan.

Sasha dengan keahlian memanahnya memang selalu membuat kami semua terkesan, mungkin karena dia sebelumnya sempat tinggal di pedalaman hutan dan itu adalah satu-satunya cara untuk melumpuhkan mangsa. Gadis kentang itu bekerja begitu keras sejak tadi menumbangkan banyak raksasa.

" Apa persediaan panah dan cairannya masih memadai? " Tanyaku pada Armin yang sejak tadi berjaga di pos terdekat untuk membuat rencana penyerangan.

" Hanya tinggal 20 anak panah, namun cairannya cukup banyak. Apa kita bisa memanfaatkan pedang untuk melumasi nya? "

" Tidak, itu terlalu beresiko. Mungkin setelah pembersihan ini, aku akan mencoba menemui Mayor Hanji untuk membicarakannya. Dimana Eren? Apa dia tak ikut? "

Armin menggeleng, matanya menatap ke arah langit yang tampak mulai menggelap.

" Erwin Danchou memintanya untuk tetap berada di gedung Survey Corps, Eren terlihat sakit beberapa hari ini karena mencoba mengembangkan kekuatannya "

" Dia sudah terlalu keras pada dirinya, padahal masih ada hari esok untuk mencoba lagi. Aku akan mengunjungi kamarnya setelah misi ini selesai, apa tugas kita hanya harus membunuh semua Titan ini dan kembali lagi ke Wall Rose? "

" Ha'i, suplai pertanian di Trost mulai berkurang karena lahan yang terbatas. Jadi, mereka meminta agar pasukan pengintai dapat membersihkan sedikit wilayah dari Wall Maria untuk memperluas perkebunan "

Aku menepuk bahu sang pemuda Arlet itu pelan, lalu menemui beberapa rekanku yang tampak beristirahat setelah menghabisi cukup banyak Titan yang berkeliaran.

ISEKAI ( Another World )Where stories live. Discover now