Bonus Chapter

746 64 8
                                    


( Reader Point of View )

      Kaki itu melangkah mendekati sebuah cahaya yang paling terang di antara kegelapan, hawa dingin seolah menusuk kulit hingga menembus tulang. Kabut yang sebelumnya menghalangi pandangan kini berangsur menghilang, terlihat salah sosok pria kecil dengan sayap putih berambut hitam menatap penuh kebingungan.

 Kabut yang sebelumnya menghalangi pandangan kini berangsur menghilang, terlihat salah sosok pria kecil dengan sayap putih berambut hitam menatap penuh kebingungan

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

" Kau, siapa? "

" Kau tak mengingatku, Albin? "

" Tidak, bagaimana bisa kau di sini? "

Gadis itu tersenyum, menunjukan sebuah kalung yang ia pakai lalu berucap.

" Karenamu dan kalung ini, aku bisa berada di tempat ini. Karena pengorbanan mu yang begitu besar, Kami-sama memberikanku kesempatan terakhir untukku bertemu denganmu "

" Apa yang sudah ku lakukan memangnya? Aku hanya diam di sini dan terus menunggu sampai giliran ku memasuki ruh tiba, apa kau orang yang penting dalam hidupku nantinya? "

" Aku tak bisa memberi tahukan apa yang sudah kau lakukan di kehidupan mu sebelumnya, dan ya. Aku sangat dekat denganmu "

" Apa nanti kita akan bertemu di dunia? "

" Tentu, kita akan bertemu di sana " ucap Hana dan menunduk, memejamkan mata sebelum semuanya kembali menghilang.

.
.
.
.
.

Seorang putri kerajaan yang berpenampilan cantik dengan gaun panjangnya mungkin sudah cukup biasa di temukan, tapi bagaimana jika sosok gadis yang akan menjadi penerus singgasana malah merubah tampilan nya hanya untuk bisa berbaur tanpa di curigai oleh rakyatnya? Ya, itu yang Dessa Kristein lakukan saat ini.

Ia berjalan di antara kerumunan orang-orang yang sama sekali tak menyadari kehadirannya, banyak anak-anak berlarian sambil tertawa, ibu-ibu yang menawar harga jualan dan para lelaki dewasa tampak bersenda gurau.

Sungguh indah pemandangan di luar kerajaan, itu yang berulang kali terucap di dalam hatinya. Ia senang, karena kini Paradis menjadi negara yang makmur dan damai, tingkat kejahatan yang rendah dengan hasil panen berlimpah. Ibu dan ayahnya sudah bekerja sangat keras untuk bisa mewujudkan semua ini, itu yang membuat Dessa bangga sekali pada mereka.

" Hey, Nona. Kau sepertinya bukan dari distrik ini, tersesat? " Seorang pemuda berucap dengan wajah yang menggodanya, sang tuan putri berusaha untuk tak peduli dan tetap mengamati sekitar.

Karena di acuhkan, orang itu datang menghampirinya. Sumpah demi apapun, ingin sekali dirinya menendang selangkangan si lelaki mesum, kalau saja ia tak terikat dengan tatakrama kerajaan.

Seorang putri yang baik harus bersikap anggun dan ramah

" Pergilah, aku tak tersesat "

" Suaramu benar-benar manis, bagaimana jika nona ikut denganku? " Ketika tangan sialan itu hampir menyentuhnya, terdengar derit pedang dari belakangnya.

ISEKAI ( Another World )Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt