O2; sugar and smoke

22.5K 1.2K 18
                                    

—————

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

—————

“Liatin apa?” senggolan di lengannya membuat Jayden menoleh, menemukan Egil yang baru saja bertanya padanya.

“Cewek,” jawab Jay, lantas menghisap rokok dan kembali melihat ke arah jalanan, di mana seorang gadis berdiri di pinggir jalan setelah keluar dari gerbang. Tangannya memegang ponsel, sesekali melihat orang-orang yang berdiri di sampingnya, lalu melihat kendaraan yang sedang lewat di depan, sepertinya dia kebingungan untuk menyebrang.

“Oh, bukannya dia mantan gebetannya Daxter, ya?” tanya Egil, Jay menoleh padanya sambil mengangkat alis.

“Serius?”

“Iya, kayaknya. Tanya gih sama orangnya,” kata Egil, lalu menengok ke arah laki-laki di samping mereka, fokus pada ponsel dan sebelah AirPods di telinga.

“Dax! Itu bekas cewek lo, ’kan?” Egil bertanya, lalu menyenggol kaki laki-laki yang dia tanyai.

Daxter menoleh, mengangkat alis lalu Egil menunjuk gadis tadi yang masih ketakutan untuk menyebrang. Daxter melihat apa yang dilihatnya, alih-alih langsung menjawab, laki-laki itu justru memandangi lebih lama.

“Bukan,” jawab Daxter setelahnya, matanya kembali pada gadget yang dia pegang.

“Oh mungkin belum jadian, cuma sekadar deket trus udah gitu doang,” ujar Egil sok tahu.

Jay tidak menjawab, matanya melirik Daxter sebelum kembali pada gadis di sebrang sana. Bibirnya membentuk senyum tipis, hingga Daxter membuka suara.

“Emang kenapa?” tanya laki-laki itu.

“Gak papa, manis aja.” jawab Jay, lalu terkekeh pelan namun tidak sampai matanya.

Daxter kembali melihat gadis itu, lalu pada Jay lagi. “She’s not your type, and she’s not perfect.”

Jay mendengkus keras. “Sok tahu.”

“Gue kenal dia lebih dulu daripada lo, jadi gue tahu.”

“Maksud gue, sejak kapan lo tahu tipe gue?”

“Mantan lo,”

“Kalo mereka tipe gue, gue gak akan pernah putusin.”

Daxter menutup mulutnya setelah itu, Jay tersenyum puas dalam hati. Begitulah dia, gampang membungkam lawan bicaranya.

“Jadi, lo gak lagi deket sama dia, ’kan?” tanya Jay kemudian.

No.”

“Gak papa nih kalo gue deketin dia?” tanya Jay lagi, memiringkan senyumnya.

Daxter menghela nafasnya, menatap Jay dengan serius. “If you want her—

earn her.”

——————

sugar & smoke Where stories live. Discover now