O5; sugar and smoke

15.8K 1K 10
                                    

——————

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

——————

Jay melepaskan jerseynya lalu menyampirkannya ke tembok pembatas, menyisakan t-shirt hitam yang meskipun sama basahnya seperti jerseynya, tidak mungkin akan dia lepas keduanya, bukan karena tidak percaya diri dengan tubuhnya—Jay tampan, tubuhnya tinggi karena dia pemain basket, dan tubuhnya juga bagus—tapi nasib orang tampan, pasti jadi tontonan.

“Jay, kamu bisa ikut sebentar?” tanya pelatih basketnya, Jay menoleh dan mengerutkan keningnya.

“Ke mana, Pak?”

“Tolong ambilin bola basket di ruang olahraga ya, yang bola buat cewek,” katanya.

“Oh, emang ada yang mau main basket?”

“Iya, kelas sebelas.”

Jay mengangguk lantas mengikuti Pelatih, mengambil bola basket yang beratnya lumayan enteng dari bola basket yang biasa dia pakai. Setelah itu, Jay berpisah dari pelatihnya, kakinya melangkah ke lapangan basket. Sudah ada anak-anak di sana, entah kelas berapa.

Jay berjalan seraya memantulkan bola dengan tangannya, saat dia turun ke lapangan Jay langsung jadi pusat perhatian. Jay mendengkus, berniat langsung pergi kalau sudah menyerahkan bolanya, lalu setelah itu dia pergi ke toilet. Sialnya, atau mungkin ada kata lain selain itu karena dia justru bertemu dengan gadis berambut hitam kecoklatan yang menghadangnya di depan toilet.

Hi, Ex!” sapanya, memberi senyum lebarnya pada Jay.

Hi—who are you?” tanya Jay, kemudian.

Gadis itu memutar bola matanya malas. Memukul lengan Jay sedikit keras, Jay tipe orang yang tidak ingin diperlakukan semena-mena, jadi kalau ada yang memukulnya biasanya dia balas, tapi karena kali ini cewek, jadi Jay hanya diam.

“Gue Ghea, mantan lo. Emang lo punya mantan berapa sih, sampe lupa nama gue?” katanya, Jay terkekeh datar.

“Cuma lo sama satu lagi, lupa juga namanya.”

What a jerk!” hardiknya. “sehabis putus dari lo, gue sadar gak ada yang bisa memperlakukan gue semena-mena kayak lo.”

“Oh ya?”

Ghea memutar bola matanya lagi. “Selama pacaran yang gue inget kita cuma pernah ciuman dua kali, lo jarang ngechat gue.”

“Ah, ya, gue sesibuk itu.” Jay mengangguk.

“Tapi gue kangen ciuman kita, gue udah gak inget rasanya.”

“Mau lagi?”

“Heh?”

“Satu ciuman, tapi setelah itu lo harus bersikap acuh ke gue, seolah gue gak pernah punya hubungan sama lo. Gimana? Deal?”

Ghea diam sebentar sebelum akhirnya mengangguk, Jay menariknya ke tempat paling sepi di toilet, untungnya masih jam pelajaran jadi tidak akan ada yang ke sini.

Dia mencium Ghea, namun baru beberapa detik suara benda terjatuh membuatnya langsung menjauh dari Ghea dan melihat apa yang terjatuh.

s—sorry,”

Sial!

“Solyn?” panggil Jay, melihat gadis itu jatuh di lantai.

————

sugar & smoke Where stories live. Discover now