O3; sugar and smoke

18.7K 1.2K 9
                                    

——————

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

——————

“Mau gue bantu nyebrang?”

Solyn menoleh, menemukan Jay—laki-laki yang dia lihat di kantin kemarin. Kini berdiri di sampingnya dan menawari bantuan pada Solyn, gadis itu tidak langsung menjawab hanya menatap Jay beberapa detik sebelum menggeleng.

“Gue bisa sendiri,” ucapnya, menolak.

Terdengar kekehan dengan nada ejekan dari mulut Jay. “Lo udah berdiri di sini hampir dua puluh menit,” sindirnya.

Salahin kendaraan yang gak mau berhenti itu, pikir Solyn.

“Jangan nyalahin kendaraan yang lewat, kalo lo bisa, sebanyak apapun mereka lewat lo udah sampe sana,” ujar Jay, membuat Solyn terkejut karena laki-laki itu tahu apa yang sedang dia pikirkan. Solyn menatap Jay lama, dan laki-laki itu hanya tersenyum miring.

Jay mengulurkan tangannya, bermaksud untuk dipegang Solyn tapi gadis itu hanya menatapnya tanpa mengambil tangan Jay. Laki-laki itu akhirnya menghela nafas dan tidak masalah.

“Kalo gitu, ikutin gue di belakang.” katanya lalu berjalan lebih dulu dengan pelan, memastikan Solyn mengikutinya dan gadis itu mengikutinya meski dengan langkah ragu.

Jay diam-diam tersenyum, dan melirik Solyn yang masih ketakutan meski ada dia di depannya dan menggunakan tangan untuk memberi kode pada pengguna kendaraan. Sampai di tengah, Jay sengaja mempercepat langkahnya, yang mana itu membuat Solyn takut ketinggalan dan pada akhirnya sedikit berlari dan memegang lengan Jay.

Mereka sampai di seberang, Solyn menghela nafas lega lalu melihat Jay yang memandanginya.

“Makasih,” ucap Solyn, tulus. Laki-laki itu mengangguk.

“Gue Jayden,” ujarnya, mengulurkan tangan pada Solyn.

Menatap tangan itu lagi, Solyn kemudian menyambutnya. “Solyn,” katanya, karena terlalu singkat membuat Jay melihat badge milik gadis itu.

Solyn Winter.

Melepaskan tangan Jay, Solyn refleks menyibak rambutnya dan menyelipkannya ke telinga sebelum mengusap keringat di area sana. Gerakannya itu membuat Jay melihat telinganya, dan Solyn yang tersadar buru-buru menutup telinga dengan tangannya.

“Gue duluan,” ujar Solyn, lalu berjalan cepat meninggalkan Jay.

Solyn tuli, pikir Jay.

sugar & smoke Where stories live. Discover now