Lana - part 5

144 12 2
                                    

Kondominium

Lana turun dari taksi online di depan pos satpam, seorang gadis sudah menunggu kedatangannya. Gadis itu adalah Kiki seorang karyawati yang bekerja di kantor cabang perusahaan properti milik Erick. Kondominium ini dan beberapa kondominium di kota ini dikelola oleh perusahaan Erick. Karena jam terbang bisnisnya yang sudah lumayan lama, Lana ingin berbisnis dengannya, tapi di bidang perumahan tapak berupa cluster.

Lana berjalan mendekati rumah kecil yang dijadikan pos satpam menghampiri seorang gadis yang sedang mengobrol bersama dua orang satpam.

"Selamat pagi mbak, apakah anda Kiki?" tanya Lana.

"Oh iya mbak, saya Kiki, dan ini Surya dan Heru." Gadis itu memperkenalkan laki-laki muda berseragam satpam di dekatnya. Kiki memperkenalkan satpam tersebut pada Lana karena ia tahu kalau Lana akan tinggal di kompleks kondominium ini.

"Bagaimana ruangannya, apakah sudah siap ditempati?" tanya Lana.

"Belum mbak, saat ini sedang dilakukan renovasi, sebentar lagi selesai. Mari saya tunjukkan tempatnya," ajak Kiki dengan ramah.

Lana dan Kiki berjalan menyusuri jalanan beraspal. Di kanan dan kiri jalan Lana dapat melihat hutan pohon jati dengan batang yang besar-besar. Beberapa diantaranya ditempelkan pohon anggrek dan pakis. Di sepanjang jalan menuju gedung kondominium, Lana disuguhi pemandangan yang asri dan udara di sekitarnya terasa sangat sejuk.

Setelah berjalan kurang lebih sepuluh menit, Lana melihat tiga buah gedung berlantai empat yang mengelilingi sebuah kolam renang. Gedung pertama berada di selatan, gedung lainnya berada di timur dan barat.

Lana mengikuti Kiki yang berjalan ke gedung utama di bagian selatan, memasuki koridor gedung yang berada di tengah lantai dasar gedung. Di sepanjang koridor itu diletakkan beberapa kursi tunggu dan beberapa pot tanaman palem.

Di sisi kiri ada tangga selebar satu setengah meter. Tidak ada lift, karena hanya ada empat lantai. Lantai dasar, lantai satu lantai dua dan lantai tiga. Tiap lantai terdapat dua unit kondominium.

Di sisi kanan koridor, hanya ada satu pintu full kaca, yang ternyata adalah kantor pengelola gedung.

"Ini kantor pengelola gedung, kalau mbak Lana butuh bantuan, mbak bisa datang ke kantor ini". Kiki mulai menjelaskan bagian-bagian di sekitarnya. Mereka terus berjalan hingga keluar koridor belakang.

Begitu keluar koridor, Lana melihat sebuah kolam renang persegi panjang, di sekitar kolam terdapat tiga set meja dan kursi yang terbuat dari kayu jati.

"Di sini ada mini market dan mini restoran. Mini market ini buka dua puluh empat jam."

Lana mengangguk-angguk senang. Dilihatnya daftar menu yang ditempelkan di kaca jendela restoran, ternyata restoran tersebut menyediakan makanan tradisional yang setiap harinya berbeda-beda menu. Hari Senin masakan Betawi, lalu Padang, lalu Yogyakarta, hari berikutnya masakan Sunda, Sulawesi, western+Korea, bahkan ada hari khusus mereka menyediakan masakan rumahan ala ala warteg. "Inilah yang namanya surga dunia bagiku. Yummy!" Lana tersenyum takjub.

Di depan restoran terdapat sebuah gerobak yang menyediakan menu tetap setiap hari yaitu nasi goreng, kwetiau dan mie Tek Tek.

"Semua kondominium ini milik pak Erick. Hanya gedung ini saja lantai dasarnya digunakan untuk kantor dan restoran. Gedung yang lainnya dijadikan tempat hunian dari lantai dasar sampai yang paling atas. Kondo yang kosong ada di gedung itu, gedung timur atau gedung ngetan bahasa jawanya. Yuk kita ke sana," ajak Kiki.

Sampai di gedung timur, Kiki dan Lana masuk melalui koridor bagian belakang.

"Kondominium yang akan ditempati mbak Lana ada di lantai paling atas."

JODOHKU MANA? (Lengkap)Where stories live. Discover now