Lana - part 23

254 13 3
                                    

Jelas

"Ma, udah sampai atau beyum?" Seorang gadis kecil berambut kriwil, mata lebar, hidung mungil bibirnya tebal dan selalu dikerucutkan sehingga terlihat domez banget, dower gemez. Gadis kecil itu melongok ke depan di antara dua jok mobil. Ia bertanya pada mamanya dengan sorot mata yang mengharapkan jawaban yang ia inginkan.

Lana yang sedang mengendarai mobil tersenyum mendengar pertanyaan putrinya lalu melirik sekilas ke bangku belakang. Michelle putrinya sedang duduk dekat papanya, Erick.

"Belum sayang, sabar ya, sebentar lagi sampai." Jawaban mamanya ternyata tidak sesuai dengan apa yang dia harapkan. Wajah gadis kecil itu berubah kecewa lalu kembali men-domez-kan bibirnya.

Gadis kecil berumur dua tahun itu tidak sabar ingin bermain-main di pantai di kampung halaman papanya. Flores.

"Ma, udah sampai atau beyum?"

"Belum sayang, Michelle main boneka saja dulu yaa ..." jawab mamanya yang dibalas dengan anggukan.

"Ma, udah sampai atau beyum?" tanya Michelle lagi. Baru beberapa menit ia memainkan bonekanya, Michelle sudah merasa bosan.

Mendengar putrinya selalu menanyakan pertanyaan yang sama setiap lima menit, Erick mengangkat putrinya itu dan mendudukkan di pangkuannya menghadap padanya.

"Nona manis nggak sabar mau ketemu opa yaa?  Sambil menunggu, kita main suit saja yuk. Yang menang boleh memencet hidung yang kalah. Oke?"

"Oke!" jawab Michelle dengan ibu jari di angkat dan mimik wajah yang lucu.

"Suit!" Mereka melakukan suit dimana Michelle selalu mengeluarkan jari telunjuknya bila sedang bermain suit.

Alhasil, setelah berkali-kali suit, hidung gadis berambut kriwil itu terlihat merah karena sering dipencet oleh papanya yang membuatnya semakin terlihat lucu. Untuk menyenangkan putrinya, sesekali Erick mengalah dengan mengeluarkan jari kelingking. Hal itu membuat Michelle sangat girang.

Mereka baru turun dari kapal feri lalu melanjutkan perjalanan dari pelabuhan ke kampung halaman Erick di Manggarai Barat.

-

Sebelum berangkat ke Flores masih di Yogyakarta.

Setelah sukses dengan perusahaan propertinya di Yogyakarta, kini Lana mulai memperluas usahanya ke Flores, di kampung halaman Erick. Ia berencana membuat bungalow-bungalow panggung di dekat pantai dimana di seberangnya terdapat pulau komodo. Lana berharap akan banyak turis yang berwisata ke pulau komodo dan menginap di bungalow-bungalow miliknya. Mereka akan tinggal cukup lama di Flores.
-

Di kondominium, Lana sibuk memeriksa barang-barang kebutuhan yang akan dibawanya. Satu koper untuk Erick, dua koper untuknya dan dua koper untuk Michelle. Semuanya sudah siap.

"Mobil sudah siap sayang, apa saja yang harus saya angkut?"

"Di bawah ada tiga dus berisi makanan kering dan air mineral, apakah sudah dimasukkan ke dalam bagasi?"

"Sudah sayang."

"Kalau begitu, kamu boleh bawa koper-koper ini."

"Ok. Siap." Dengan sigap, Erick membawa dua koper besar.

Keluarga kecil itu akan memulai perjalanan jauh mereka dari Yogyakarta ke Flores. Perjalanan darat dan laut yang sangat panjang dan melelahkan tidak menyurutkan semangat, justru mereka sangat ingin menikmati waktu yang indah bersama keluarga kecil mereka.

Pertama mereka akan menginap di Surabaya, beberapa malam berikutnya mereka akan menginap di sebuah bungalow di Bali untuk berwisata, lalu mampir ke pulau Lombok, pulau Sumbawa dan terakhir ke pulau Flores. Mereka sengaja mengendarai mobil sendiri karena mereka ingin menikmati perjalanan panjang bersama.

JODOHKU MANA? (Lengkap)Kde žijí příběhy. Začni objevovat