#15 ‒ Malu

11.4K 568 17
                                    

Hi Peeps!!🥰 welcomeeeee!!

Pertama-tama aku mau say sorryyy, baru sempat update Alden, tugasku lagi banyaaaakk banget padahal aku udah cicil dari minggu lalu pun masih gak selesai-selesai😢 

Doain yaaa semoga aku minggu depan bisa update Alden normal lagiiiii, 2 kali seminggu😭

Aku berterimakasih banget buat kalian yang masih baca Alden sampai sekarang, gak nyangka udah 1K readers huhu terharuuuu😭, thankyooouu sooo muchhh!  

Kalau aku minta vote + comment juga gapapa kan guys?? hehe😋 

Kalau ada typo, tolong tandain lewat comment yaaaa biar aku bisa langsung revisiii.

Selamat membaca!!😆

♚☠♛

"Ngapain lo berdua?"

♚☠♛

Romeo dan Johan yang mendengar suara seseorang yang sangat amat familiar bagi mereka pun langsung menoleh dan mendapati Alden sudah berdiri di hadapan mereka dengan satu tangan yang sudah bertengger pada pinggangnya.

Johan langsung mengeluarkan cengiran bodohnya, "Eh Alden..."

Romeo pun sama, "Al, kok udah bangun lo?"

Ucapan temannya tidak dihiraukan oleh Alden, "Lo pada ngapain depan kamar gue? Ngintip?"

Pertanyaan Alden tidak mendapatkan respon apapun dari Romeo dan Johan, mereka berdua masih sibuk senggol-menyenggol, tidak berani menjawab pertanyaan Alden.

"Budek lo pada?" nada suara sinis sudah keluar dari mulut si ketua Dankevoort.

"Itu Al....."

"Johan tadi mau ngintip lo Al!" ucapan Romeo berhasil membuat Johan melotot, mengapa jadi dirinya yang kena?

Johan langsung mendorong bahu Romeo, "Hah?! Kok gue?!"

"Lah?! Kan lo yang nyebar gosip tadi!" Romeo balas mendorong bahu Johan.

"Dih?! Tapi kan tadi lo yang mau ngintip duluan!" Johan sudah berkacak pinggang.

Alden yang sedari tadi memperhatikan mereka pun hanya menghela napasnya, kesal bercampur lelah.

"Bacot lah!" sentak Alden, berhasil membuat Romeo dan Johan bungkam.

"Lo berdua kalau berani kayak gitu lagi, gue gantung di pohon depan markas!" ancaman Alden berhasil membuat mereka menelan ludah, cukup ngeri dengan ancaman Alden.

Alden langsung meninggalkan kedua temannya itu, kembali ke kamar.

"Anjir, gak lagi-lagi dah gue." ucap Romeo sembari memegangi lehernya, takut dengan ancaman Alden tadi.

Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk turun kembali ke ruang tengah. Kedatangan mereka langsung disambut dengan tawa keras Nando.

"HAHAHA PASTI KETAHUAN KAN LO BERDUA?!" yang hanya dibalas dengan decakan oleh dua orang itu. 

"Tuh gara-gara si Johan, segala teriak pas gue buka pintu!" Romeo sudah duduk di salah satu sofa di sana. 

"Ya kan gue kaget." Johan mendudukan dirinya di lantai.

"Kaget kenapa lo?" tanya Nando, penasaran.

"Lo gak tau aja, si Alden sama Aretha pelukan di ranjang!" Johan sudah memajukan wajahnya ditambah lagi dengan ekspresi julidnya keluar, persis seperti ibu-ibu yang suka bergosip.

ALDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang