; Bonchap 2

372 40 1
                                    

Jadi sekarang ini gue lagi ngos-ngosan ngikutin hendery joging malam malam. Aneh emang ya, tapi gue ngelakuin ini demi bisa nolak ajakan winwin buat ke pasar malam.

Pertama kali dan terakhir kalinya gue pergi ke pasar malam pas di Indonesia ya cuma sama satu orang doang. Dan gue gak mau inget inget lagi daripada sakit hati lagi.

Untuk masalah nikah, ya jelas bukan gue lah yang nikah. Masih kuliah ini belum dapat kerjaan.

Hendry " woy! Ngapain lo gelandang disitu? Malu maluin gue doang lo "

Gue langsung nyopot sepatu olahraga gue dan melemparnya ke hendry. Sayangnya lemparan gue ketinggian sampe sepatu gue melayang gak tau kemana
.
.
.
Sudah cukup lama gue dan hendry mencari keberadaan sepatu gue

Rena " lu sih! "

Hendry " yang ngelempar sapa yang lo salahin sapa! "

Rena " ya kenapa kagak lu tangkep coba?! "

Hendry " mana ada orang dilempar sepatu malah ditangkep! "

Rena " bodoamat! "

Sebenernya dalam hati gue juga batin 'iya juga ya, mana ada bego' tapi daripada gue malu kan ya, mending gue pergi aja nyari sepatu gue

Hendry " ren, sini deh "

Rena " apaan? "

Gue melihat hendry bingung dan berjalan pelan kearahnya. Terlihat hendry menunjuk kearah got dipinggir jalan, gue yang melihat itu udah was was

Belum sampe gue disamping hendry, dia jongkok meratapi got itu. Jadilah gue ikut melihat kearah got, dan disana terpampang sepatu gue yang dipenuhi dengan lumpur

Saat gue masih mengagah melihat nasib sepatu gue, hendry mengambilnya dengan hanya memegang talinya karna jijik.

Rena " sepatu mahalku yaampun! "

Hendry " buang ya? "

Rena " buang gigi lo jongos! Mahal ini mahal! "

Hendry " lo bawa pulang juga gimana nyucinya goblok, udah buang sono "

Gue cemberut melihat sepatu gue, iya emang yang satu kotor begini tapi yang satu lagi masih utuh woy.

Hendry " copot tuh yang sebelah, nih bawa pulang "

Hendry memberikan sepatu gue yang kotor itu ke gue. Lalu dia menggandeng gue untuk kembali kerumah, tapi sebelum itu gue melepas kaos kaki yang masih gue pake

Hendry " gak usah dicopot, panas. Kena paku mampus lu "

Rena " manusia mah doa yang baik baik, lo setan doa jelek jelek balik sendiri mampus "

Hendry tidak merespon omongan gue dan lebih memilih untuk tetap berjalan. Ditengah perjalanan pulang, tiba tiba ada yang menyenggol pundak dengan tidak sengaja mungkin

Gue sekilas melihat kearah orang itu dan dia hanya membungkuk tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, lalu dia pergi.

Hanya sekelebat bayangan yang ada dipikiran gue, kayak pernah kenal tapi siapa ya

-Bonchap 2-
-[Heart; Renjun]-

Heart; RenjunDonde viven las historias. Descúbrelo ahora