;Who?

1.7K 230 11
                                    

Pagi ini gue bersiap untuk pergi kepantiasuhan. Sebenarnya keluarga renjun selalu nyumbangin uang ke pantiasuhan terdekat setiap tahun. Daripada gue bosen dirumah jadi gue memilih untuk ikut.

Lucas " udah woy ngacanya, kesian kacanya jenuh liat muka lo mulu. Gantian gue, biar kacanya liat yang bening bening dikit "

Rena " masih pagi ngajak baku hantam "

Lucas " hayoklah ngajak baku hantam, maju sini "

Tantiff " rena, kamu udah sarapan? "

Rena " udah tante "

Tantiff " renjun udah nungguin kamu didepan tuh "

Rena " rena berangkat dulu tante "

Gue salim ke tante tiffany dan melewati lucas gitu aja. Yaudahlah ya, daripada tangan gue kena virusnya lucas.

Sampe depan gue langsung jalan mendekati renjun, memakai helm dan naik ke motornya renjun. Yang gue pikir renjun bakal mengendarai motornya dengan pelan ternyata salah, dia kenceng banget naik motornya. Tadi aja gue hampir kejungkel gara gara kaget, jadilah gue pegangan kejaketnya renjun.

Sekitar 25 menit lamanya dari rumah menuju pantiasuhan. Setelah memberikan sejumlah uang kepada pemilik pantiasuhan, renjun mengajak gue untung keliling karna gue belum pernah kepantiasuhan sebelumnya.

Renjun mengajak gue keliling dari dalam ruangan hingga luar ruangan. Bahkan dia tidak melewatkan satu ruanganpun saat didalam. Diluarpun dia tidak melewatkan satu tempatpun. Hingga gue berhenti dilapangan karna melihat seorang anak cowok terjatuh.

Gue segera menghampiri anak tersebut dan menggendongnya. Anak tersebut menangis begitu keras, gue pun menenangkannya dan membawanya kepinggir untuk mengobati luka didengkulnya.

Rena " jun ambilin kotak p3k "

Mendengar omongan gue, renjun segera mengambilkan kotak p3k nya dan memberikannya ke gue. Saat diobati anak tersebut kembali menangis karna rasa perih yang ditimbulkan oleh betadin. Setelah selesai mengobati dengkul anak tersebut, gue kembali menggendongnya.

Rena " lain kali hati hati ya, kasian kaki kamu mahal gak ada gantinya jangan dibuat lecet "

Anak tersebut mengangguk dan tersenyum kearah gue dengan hidung dan mata yang memerah karna menangis. Gue pun menurunkan anak tersebut

" makasih kak, kakak baik deh sering sering kesini ya " kata anak itu sambil memeluk kaki gue

Setelah itu anak tersebut kembali bermain bersama teman temannya.

Renjun " lucu ya "

Rena " anak kecil emang selalu lucu "

Renjun " maksud gue, elo yang lucu bukan bocah itu "

Gue hanya tersenyum tapi masih melihat kearah anak tadi.

" renjun " seseorang memanggil nama renjun yang membuat gue dan renjun menoleh kearah orang tersebut

[Bersambung]
[Heart; Renjun]

Wajah renjun pas dia dipanggil orang ituSama sekalian ngasih tau bacanya jangan dilewat lewatin takutnya gak paham sama chapter selanjutnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Wajah renjun pas dia dipanggil orang itu
Sama sekalian ngasih tau bacanya jangan dilewat lewatin takutnya gak paham sama chapter selanjutnya

Heart; RenjunWhere stories live. Discover now