;Sendiri

2.2K 284 43
                                    

Hari ini gue berangkat sekolah bareng renjun. Udah sempet nolak dan gue milih buat jalan aja tapi kata tante tiffany jauh. Lagian renjun kayaknya gak mau gitu berangkat bareng gue.

Oh ya, gue kelas 10, baru masuk beberapa minggu lalu. Jadi gue gak begitu tau kalo renjun ini satu sekolah sama gue. Dikelas aja gue gak ada temen. Gue emang bukan orang yang terlalu perhatiin sekitar. Toh ada bagusnya renjun sama gue satu sekolah, dia gak perlu jauh jauh nganterin gue dulu.

Renjun mengeluarkan motor ninjanya dan memberikan helm ke gue. Emang kan segala sesuatu itu gak bisa dinilai dari depannya. Mana tau rumah sesederhana ini ada dua motor ninja dan satu mobil.

Gue menaiki motornya dan renjun menjalankan motornya dengan kecepatan sedang. Ini memang masih pagi, dan mungkin dia gak mau gue berpegangan ke dia.

Yang kata tante tiffany jauh, ternyata ini cukup dekat hanya 10 menit dari rumah renjun.

Setelah renjun memarkirkan motornya, gue langsung turun dan berterimakasih ke renjun lalu hampir berjalan menuju kelas.

Renjun " tunggu "

Rena " ya? "

Renjun " bantuin gue ambil buku sejarah diperpustakaan "

Gue mengangguk paham dan mengikuti renjun menuju perpustakaan. Sesampainya disana renjun segera mengambil buku sejara dan membawanya menuju kelas, jelas gue juga bantuin. Dan gak sangka renjun juga sekelas sama gue.

" loh bapak renjun, nyolong gandengannya siapa pak?!!! " heboh cowok berkulit agak buluk

Gue berjalan beriringan sama renjun buat kebangku masing masing. Dan renjun terlihat duduk bersama cowok dengan mata tersenyum yang duduk didepan gue. Separah itukah gue sampe gak tau renjun sekelas sama gue

" gila renjun baru beberapa minggu udah dapet banyak gandengan, bagilah gue satu " heboh cowok berwajah mirip dilan

Dan masih banyak lagi omongan omongan yang gue denger dari temen temennya renjun. Gue hanya bisa mendengarkannya sambil pura pura membaca buku sejara, niatan untuk berkenalan memang ada tapi buat apa. Toh belum tentu mereka mau temenan sama gue.

" duduk sendiri? " tanya temen sebangkunya renjun

Sempat kaget ternyata kehadiran gue gak transparan disini, tapi gue bersikap biasa lagi dan hanya menjawab dengan anggukan.

" kenapa? Yuqi juga duduk sendiri, duduk ae ama dia " tawarnya

Rena " makasih, tapi gue lebih suka sendiri "

" kenalin gue jeno "

Rena " rena "

Jeno " lo cewek yang berantem ama kakak kelas kemarin kan? "

Yang awalnya gue fokus ke buku jadi natap jeno. Gue cuma gak percaya secepet itukah nama gue tersebar.

Jeno " eh gue gak mak... "

Rena " iya itu gue "

Akhirnya jeno mengakhiri pertanyaan pertanyaannya dan gue kembali fokus ke buku. Sebenernya percuma gue baca serius serius, ujungnya tetep kagak masuk otak. Tapi gpp lah ya

Saat jam pelajaran hampir mulai, gue merasakan ada orang yang duduk disebelah gue dan satu orang yang berdiri menghadap gue. Gue pun nenggok untuk melihat siapa dia

Renjun " mulai hari ini dia duduk sama lo, silahkan kenalan dan jadilah temen deket karna gue gak mau harus selalu deket sama elo "

[Bersambung]
[Heart; Renjun]

Mon maaf kalo gak nge feel samsek, maunya gue buat renjun ngomongnya baku gitu. Tapi kayaknya jiwa jiwa gue-elo saya lebih mendarah daging

Insyaallah double updet untuk hari ini

Heart; RenjunWhere stories live. Discover now