;Bunga

1.5K 199 9
                                    

Karna ke begoan lucas tadi renjun langsung keluar untuk membeli super pel lalu gue mengepel ulang ruangan yang udah dipel lucas pake rinso tadi. Yaudah lah ya, emang udah bawaan lahir jadi begonya gak ilang ilang.

Gue capek banget sumpah, lucas udah ngepel ruang depan ampe dapur belum lagi gue biduh sendiri sama renjun karna gue masih ngepel renjunnya masak. Tadi aja kaki renjun hampir nyemplung ke bak air pel, gue juga nabrakin renjun terus.

Ada kesel keselnya gitu, biduh satu rumah cuma karna lucas ngepel pake rinso.

Selesai mengepel gue meregangkan badan gue dan duduk disofa untuk istirahat. Tiba tiba renjun dateng sambil membawa sop dan nasi lalu menaruhnya dimeja depan gue

Renjun " makan "

Rena " ntaran, masih capek gue "

Renjun mengangguk lalu pergi ntah kemana dan kembali membawa kuncir rambut, renjun berdiri dibelakang sofa dan mengucir rambut gue secara tiba tiba. Karna gue kecapean ya gue diem aja

Renjun " rambut lo pendek ya sekarang, bagus panjang padahal "

Rena " bosen panjang terus "

Setelah renjun mengucir rambut gue dia pergi kedapur dan kembali membawa sop dan nasi lalu duduk disamping gue untuk makan. Gue juga mengikuti renjun makan, seketika suasana jadi canggung lagi. Padahal baru aja gak canggung.

Setelah makan gue membawa alat makan gue dan renjun kedapur untuk mencucinya, juga untuk menghindari suasana canggung

Rena " lucas kemana jun? "

Renjun " futsal "

Gue segera menuju keteras depan setelah menyadari yang ada didalam rumah cuma gue dan renjun.

Renjun " pelajaran gue merasuk banget ya, sampe lo gak mau seruang sama gue "

Rena " cuma menghindarkan diri dari topik pembicaraan tetangga lo "

Gue berjalan kearah tanaman tanaman ditaman kecil rumah ini yang tumbuh subur. Dulu gue yang nyiramin tanaman disini cuma untuk menghabiskan waktu

Renjun " bunda suka banget sama bunga itu, lo yang rawat kan? "

Rena " iya "

Renjun " selama lo pergi, bunda selalu bilang ke tanaman itu untuk tumbuh besar dan jadi bunga yang cantik biar mirip rena "

Rena " pantes aja sekarang bunganya cantik, kayak gue "

Renjun " bahkan saking cantiknya elo, gue rela nunggu dua tahun "

Rena " makasih jun "

Renjun " gue emang tabah "

Rena " bukan, makasih karna lo udah mau jadi temen yang baik, bener kata lo walaupun gue gak tau tapi orang itu masih inget gue. Gue udah inget  orang itu jun "

Renjun sempat kaget dan menatap gue seakan gak percaya atas apa yang gue omongin, tapi dia kembali mengatur ekspresinya

Renjun " bagus, berarti lo inget kalo lo itu orang yang sangat penting dan harus selalu gue jaga "

Rena " sekarang lo punya orang baru yang lebih butuh lo daripada gue, mulai sekarang silahkan jaga orang itu karna lo udah cukup lama menjaga gue. Jun, satu hati hanya untuk satu orang bukan dua "

-Bersambung-
-[Heart; Renjun]-

Maaf up malem-malem. Dipart ini sama sebelumnya tidak ada maksud untuk mengejek atau pun hal buruk lain ke lucas ya. Ini cuma cerita fiksi yang gak ada sangkutannya dengan sifat asli lucas.

Heart; RenjunWhere stories live. Discover now