; Bonchap 3

510 51 3
                                    

Cahaya matahari mulai membuat tidur nyenyak gue terganggu. Hingga gue teringat akan tugas makalah yang harus gue kumpulkan hari ini

Gue bangun dengan tergesa-gesa setelah melirik jam dinding dan masuk ke kamar mandi. Bahkan mandi pun gak bisa tenang karena jam sudah menunjukkan pukul 07.30. Setelah mandi dan memakai baju, gue segera turun menuju dapur untuk mengambil roti dengan selai kacang sebagai sarapan. Sambil memakan roti tadi gue memakai sepatu membuat gue gak sadar di depan ada tamu yang lagi ngobrol sama mamah.

Awalnya gue pikir temen gue, tapi kok bukan. Perawakannya lumayan tinggi gitu.

Mamah " Duduk sini Ren "

Seketika gue lupa sama tugas makalah gue setelah ngelihat wajah tamu itu.

Rena " Renjun? "

Iya Renjun. Huang renjun. Gimana ceritanya dia bisa ada disini? Ngapain dia disini? GIMANA BISA DIA NEMUIN ALAMAT GUE?!

Gak lama Jeno keluar, langsung duduk di samping Renjun sambil nepuk nepuk bahunya

Jeno " Semangat bro "

Gue? Gue masih kaget. Cuma duduk di samping mamah sambil pongo mencerna kejadian hari ini. Mamah sama Renjun ngobrol banyak, dari tempat kerja Renjun sampai gaji disebutin semua. Gak lupa juga bilangin keadaan keluarga dia sama temen-temen gue di Indonesia. Jadi kangen.

Renjun " Jadi saya kemari untuk memperbaiki cerita saya bersama anak tante yang sempat terhalang oleh kebodohan saya "

Rena " Hah?! "

Gue langsung diem setelah mamah nepuk paha gue. Bentar gimana ini woy?! Maksud Renjun gimana?! Gue udah panik setengah mati gini Renjun malah senyam senyum doang.

Renjun " Tunangan ren. Saya ingin menikahi anak tante jika diberi restu "

Mamah " Orang tua kamu tidak datang? "

Renjun " Karena ada kendala beliau akan menyusul sekitar dua hari lagi "

Mamah cuma senyum terus mempersilahkan Renjun buat minum teh yang barusan dibikinin Jeno. Gue matung doang dari tadi ini.

Renjun " Diem doang Ren? Gue ngelamar lo loh "

Rena " Emang mamah izinin? "

Renjun " Izinin lah. Gue udah minta restu dari tahun lalu buat nikahin Lee rena "

Mamah gak bilang apa apa ke gue. Gini amat, jeno juga pastih tau.

Rena " dari tahun lalu masa baru dateng "

Renjun " mapannya baru sekarang, huang rena "

Jangan sampai pipi gue merah gara gara marga. Malu sama martabat tolong. Huang rena? HUANG RENA? HUANG COY!

Tiba tiba Renjun megang tangan gue, natap gue intens banget. Deg deg ser nih hati gue

Renjun " Mau kan Ren? Nikah sama gue "

Rena " Gak ah "

Renjun kaget, antara kesel pengen nabok gue sama pengen bunuh gue. Kelihatan sama aja sih

Rena " Gak mungkin nolak "

Mamah " OKE NIKAH BULAN DEPAN YA! "

Rena " MAMAH?! "

-Last bonchap-
-[Heart; Renjun]-

End guys. Serius aku udah gak ada ide lagi buat lanjutin cerita ini. Jadi ya gitu ... Maaf masih mengecewakan dengan alur yang maksa gini

Tapi aku makasih banget kalian banyak dukung cerita ini, padahal aku kira bakalan sepi. Thank you guys!

Heart; RenjunWhere stories live. Discover now