;Rapuh

1.6K 185 14
                                    

Sebenarnya ini sudah jam pulang, tapi gue belum pulang karna harus melaksanakan hukuman dari bapak taeil yang menyuruh gue untuk membersihkan perpustakaan karna catatan sejarah gue gak lengkap.

Gue menyuruh jeno untuk pulang dulu, tapi dia menolak dan memilih untuk nungguin gue diluar perpustakaan.

Disaat gue hampir selesai mengepel lantai, tiba tiba ada seseorang yang menginjak lantai yang barusan gue pel. Dan dia nakyung

Nakyung " eh, maaf maaf "

Gue hanya mengangguk dan hampir mengepel ulang lantai yang diinjak nakyung, tapi nakyung mengambil alat pel dari tangan gue dan mengepel lantai yang dia injak tadi

Nakyung " biar gue pel aja "

Rena " makasih "

Nakyung " oh iya ren, tolong ya jauh jauh dari renjun. Udah syukur lo pergi ke shanghai hubungan gue sama renjun gak ada yang ganggu, taunya lo balik lagi. Gue cuma gak mau hubungan gue dan renjun bermasalah karna lo lagi "

Setelah berbicara seperti itu nakyung mengembalikan alat pelnya ke gue dan pergi meninggalkan gue disana. Gue sangat terkejut karna nakyung bisa segalak itu.

Jeno " jangan dipikirin re... "

Rena " jangan diinjek lagi woy! Capek gue ngepelnya! "

Jeno " udahan aja, udah mau magrib "

Saat gue mengecek jam dinding diperpustakaan ternyata benar, ini sudah menunjukkan pukul setengah enam sore. Gue segera membersihkan alat pelnya dan mengembalikannya ditempat asalnya.

Gue menunggu jeno yang lagi ngambil motornya didepan sekolah, cukup lama gue menunggu sampe gue mau nyusul jeno tapi pas gue berjalan ke parkiran gue melihat jeno jalan tanpa motor.

Rena " lah motor lo mana? "

Jeno " mogok jadi gue titipin ke penjaga sekolah "

Rena " deket sini ada bengkelkan? Lo kesana ae "

Jeno " gue harus nganterin lo pulang, jalan gak masalah kan? "

Gue mengangguk dan jalan bersama jeno. Diperjalanan gue ngobrol banyak sama jeno, dia juga cerita tentang haechan, jaemin, yuqi selama gue gak disini.

Pas udah setengah jalan gue melihat renjun dan nakyung sedang berjalan bersama sambil bergandengan tangan didepan gue. Gue berusaha tidak merespon keberadaan mereka. Tiba tiba mereka berhenti dan berdiri berhadap hadapan, terlihat renjun meniup mata nakyung. Karna mereka berhenti otomatis gue semakin dekat dengan mereka, saat gue hampir melewati mereka, jeno merangkul gue dan tangannya mengarahkan kepala gue untuk melihat kearahnya

Jeno " lihat gue aja, jangan lihat mereka karna saat ini hati lo terlalu rapuh untuk melihat kebersamaan mereka "

-Bersambung-
-[Heart; Renjun]-

Heart; RenjunWhere stories live. Discover now