part 9

32 8 1
                                    

Pembelajaran berlangsung dengan tenang dan lancar hari ini, anindya berharap semoga hari ini dia tidak lagi mendapatkan perlakuan yang buruk dari teman sekelas nya.

"Sebelum ibu kasih soal, ada yang mau di tanyakan mengenai pembelajaran hari ini?" Tanya ibu utari selaku guru mata pelajaran matematika.

Hening itulah keadaan kelas setelah guru matematika itu menyodorkan pertanyaan.

"Oke baik, karena tidak ada yang bertanya, sekarang ibu akan memberi kan soal dan akan ibu tunjuk salah satu" ucap utari.

"Yah apaan si buk, kok gituuu" seru murid-murid yang merasa gugup.

Utari tidak menananggapi protes dari murid nya. Setelah menulis soal di papan tulis, utari dengan acak memanggil nama siswa.
Dan saat itu nama anindya lah yang terpanggil.

Seisi kelas melihat kearah anindya saat berjalan kedepan kelas menuju papan tulis.

Tania memberikan kode pada andra dengan mata nya.

Seketika andra memajukan kaki nya dan dengan sengaja membuat anindya tersandung dan terjatuh.

Sayang nya utari pada saat itu tidak melihat karena fokus pada buku nya.

"Kamu kenapa anindya? Kok bisa jatuh?" Tanya utari.

"Bu, andra tadi sengaja maju in kaki nya, jadi pas anind jalan, anind kesandung" jawab anindya. Entah keberanian dari mana sampai anindya mengatakan kejadian yang sebenar nya.

"Andra kenapa kamu begitu?" Tanya utari.

"Astaga, nggak buk, mana berani andra begitu, dia fitnah andra buk" jawab andra.

"Enggak buk, anindya ga bohong, anindya ga mungkin fitrah orang" ucap anindya membela dirinya.

"Tanya aja temen-temen semua, mereka kan bisa jadi saksi?" Ucap andra.

"Elang, tania, risma, dewi, kalian kan yang duduk di sekitar bangku andra, apa yang di katakan andra tadi benar?" Tanya utari.

"Benar buk, saya lihat anindya sengaja menjatuhkan diri nya sendiri. Dari tadi andra nulis kok buk, saya aja kaget tiba-tiba dia jatuh" ucap tania.

"Iya buk, anindya bohong" ucap elang.

"Mungkin dia ga mau ngerjain soal itu buk, makannya anindya bikin drama" ucap risma.

"Anindya! Kenapa kamu berbicara bohong seperti itu?" Tanya utari.

"Buk, anindya gak bohong, anindya yang di fitnah di sini buk, ibu harus percaya sama saya buk" jawab anindya.

"Tapi saksi nya banyak anindya, mereka melihat kamu sendiri yang menjatuhkan diri dan memfitnah andra" tegas utari.

"Buk, saya ga salah buk, saya bisa jelasin, tadi...."

"Sudah sudah! Kamu minta maaf sama andra" potong utari

"Tapi buk, saya ga salah buk, andra sama mereka yang fitnah saya buk.
Bahkan mereka kemarin membuli saya buk"

Jedarrrr untuk kesekian kali nya, keberanian anindya sangat besar hari ini.

"Apa benar kalian buli anindya?" Tanya utari.

"Tidak buk" jawab serentak se isi kelas.

"Buk, dia ini suka fitnah, ngapain kita buli dia, lagian kan ga ada bukti buk"

"Ibu kan tau buk, kelas ini tidak pernah menyebabkan masalah"

"Iya buk, ngapain juga kita buang-buang tenaga buat ngerjain dia"

"Dia itu gampang bersilat lidah buk"

"Jangan percaya buk"

Jawab masing-masing murid kelas itu.

LARAYNNAWhere stories live. Discover now