part 19

10 6 0
                                    

sepanjang malam abi lewati dengan tangisan dan terus menerus menyebut nama clarissa. sakit hati yang sangat mendalam yang mengakibatkan rasa benci pada anindya semakin menjadi-jadi. ia tidak menyangka bahwa semua ini ulah dari anindya.

pikirannya yang kalut tidak dapat berfikir panjang, dibalik keegoisan yang memegang alih kendali dalam tubuhya didalam fikirannya kini hanya kemarahan untuk anindya dan kekecewaannya pada kedua orang tua nya.

pagi hari ia berkemas dan berniat untuk menyusul ibunya dan anindya berada sekarang. ia membawa beberapa baju dan memasukannya kedalam koper hitam dengan motif silvernya itu. ia memesan penerbangan hari ini tak peduli walau pemesanan mendadak berakibat dengan harga tiket yang melonjak jauh di bandingkan memesan beberapa hari sebelumnya.

kekecewaanya pada ayah nya masih tersimpan di dalam hati nya, ia tak menyangka bahwa kejadian sebebsar ini di sembunyikan dari abi hingga selama ini.

namun karena dharma yang terus meminta maaf dan terus mengkhawatirkan abi, hati abi sedikit meluluh, bagaimana pun ia tahu bagaiamana dharma sangat tersiksa juga selama ini mengingat putri kesayangannya itu meninggal mengenaskan yang diakibatkan oleh putri nya yang lain.

abi berpamitan pada dharma di meja makan sebelum ia berangkat. dharma yang mengetahui bagaimana kondisi abi saat ini hanya bisa diam dan membiarkan abi bertindak sesuai maunya.

ya! apa yang kita harapkan dari dharma yang selama ini juga sudah membenci anindya bukan?

" ayah, aku akan pergi kerumah ibu dan anak sialan itu berada" ucap abi sambil memegang sendok sarapannya tanpa menyuapkan sedikitpun kemulutnya.

" hati-hati nak, ayah tau kamu sudah dewasa, dan kamu pasti akan melakukan yang terbaik sesuai dengan apa yang kamu inginkan" jawab dharma dengan sedikit rasa senang di hatinya. ia tahu kini abi juga tidak menyukai anindya.

"ini kartu ATM ayah, kamu bawa saja, siapa nanti terpakai, nomor pinnya tanggal kelahiran mu dan clarissa."

"baik ayah, terimakasih"

diatas pesawat abi terus menerus berkelut dengan fikirannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

diatas pesawat abi terus menerus berkelut dengan fikirannya. amarah menyelimuti hati dan pikirannya saat ini. hanya kebencian yang ia fikirkan tentang anindya. ia tak mau tau bagaimana pun ia akan membalas anindya semenderita mungkin.

****

di sekolah anindya merasa perasaanya tidak enak, ia yang sedang menahan sakit nya selama ini, menerima kebencian ayahnya serta perlakukan teman-temannya di sekolah semakin membuat mental nya berantakan hati per hari.

kini anindya sedang berada di taman sekolah dan sedang duduk seorang diri. hampir setiap hari ia tidak makan di kantin dan tidak berpergian dengan siapapun. sudah terbiasa anindya menahan lapar seperti ini dari pada harus bertemu dengan teman sekelasnya.

rasanya trauma menginagat bagaimana perlakukan semua teman-temannya selama ini pada nya.

" ayah.... kak abi... adek.... aku rindu kalian" lirih anindya melihat sepatu putih nya dengan air mata yang menetes pilu.

LARAYNNAWhere stories live. Discover now