Chapter 6: Hancur

202 37 8
                                    

Pintu yang terkunci dengan lampu dalam yang dimatikan membuat kamar itu sudah pasti gelap gulita.

Menatap dari luar dengan kekhawatiran yang perlahan muncul di dirinya. "Bang.."

"Biarkan saja."

"..okedeh" setuju Fang meskipun hatinya masih tidak dapat tenang. "..ini sudah seminggu, ... tapi pintu masih tetap terkunci. Ia sama sekali tidak keluar.."

Awalnya Fang memilih untuk membiarkan saja seperti saran dari Kaizo itu. Namun tak lama, pertahanannya lepas dikarenakan betapa tidak ada suara, serta rasa pedulinya yang mulaikan keluar.

Berdiri segera, lalu berlari menuju kamar itu. "HALI!" Ketokan berkali-kali dilakukan. Kaizo yang melihat pergerakan Fang hanya acuh, memilih fokus pada pekerjaannya.

Sudah dilaku berkali-kali, pintu masih tetap tidak terbuka. Jawaban pun sama sekali tidak didapatkannya. Membuatkan kekhawatiran jauh lebih meningkat.

Seketika ia teringat kan sesuatu, membuatkannya segera menggunakan kekuatan bayangnya untuk membuka pintu dari dalam.

Pintu pun terbuka, menampakkan ruangan yang tidak segelap yang dikira. Terlihatlah cahaya yang terfokuskan pada satu wilayah, yaitu meja dekat kasurnya, sedangkan ia hanya duduk di kasur sana.

"Kau.."

Tidak melihat ke Fang, masih fokus ke pekerjaannya itu. "..no permission..?"

..tidak ada izin..?

"I- gimana mau izin kalau kau bahkan tidak menjawabku, hali."

"And that's mean.." menatap ke atas dengan wajah kesal. Giginya terdengar tergeretak dengan aura yang terasa lebih gelap, membuat was-was diri yang memerhati. "I didn't.. GIVE YOU ANY PERMISSION!!"

Dan itu berarti..

Aku tidak.. MEMBERIMU SEDIKITPUN IZIN!!

"I ... tapi kau membuatku khawatir!"

"You say that you hate me before, right..? SO JUST IGNORE ME!"

Kau bilang bahwa kau membenciku sebelumnya, bukan..?
JADI ABAIKAN SAJA AKU!

"Hali.., tenangkan dirimu! Kau tidak bisa semudah itu memarahi seseorang."

Tersentak, hanya segera menfokuskan dirinya pada pekerjaannya. "..Ya"

"Apa.. yang bahkan sedang kau kerjakan sekarang?"

"Tidak penting."

"Hali!"

"..you have eyes, don't you? Then look ... and know it by yourself."

..kau punya mata, bukan? Maka lihat ... dan ketahui itu sendiri

Fang segera memperhati, namun dia bahkan tidak tau apa yang sebenarnya Hali lakukan saat ini. "Aku.. tidak tau"

"..kalau begitu pergi"

"I- apa kau bahkan sudah makan selama seminggu ini?" tanya Fang segera mengubah topik pembicaraan.

NWNE 2: Tell Me The Truthजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें