Chapter 16: Mengerti

125 27 2
                                    

Eh mau jam 12- hihi there u go(rencana chap 16 memang harini ya btw)

-------------------

"I.. tapi kau harusnya bisa saja mengatakan hal itu secara lansung, Bang. Bukannya kalau terus kau diamkan ... hanya akan memperburuk keadaan--?" heran Fang masih tidak percaya.

"Ulang lagi? Ugh! Tidak."

"Katakan saja. Setidaknya biarkan permasalahan kalian selesai."

"Tidak."

"Apa ... tidak lelah memiliki hubungan yang se-renggang ini?"

"Tidak."

"Tck, yang benar!"

"Sudah kubilang tidak."

Betapa entengnya Kaizo dalam menjawab jujur membuat amarah Fang meningkat. Bisakah keseriusan terjadi?

"Bang, jawab dengan benar!"

"Tidak.., dan aku serius," jawab Kaizo dengan tatapan dingin yang menyentak diri Fang yang mendengar. "Kalau begini kan.."

"Biarkan Reverse yang mengurus ini semua. Seperti yang kubilang, aku tidak dipercaya. Jadi sekali lagi, hanya akan menjadi buruk."

"Tapi Abang coba du-"

"Lupakan saja."

"I-..."

▪▪▪

"Kau mau ikut atau tidak?"

"Ke mana?" Thorn terbingung dengan pupil yang sedikit membesar. Ia heran akan tempat apa yang akan didatangi apabila ia berkata ikut.

"Jawab saja."

"Un... nggak deh, nanti serem. Thorn nggak mau kejang disana."

"........"

"Thorn salah ngomong kah?"

"........"

"Ur.."

"..haish, tetap disini saja lah. Aku harus pergi."

"Jaga diri~!" seru Thorn dengan senyuman yang hanya dibalas dengan anggukan penuh keraguan.

Kaki yang menapak tidak jauh itu seketika menghilang bagai debu, diikuti oleh tubuh, beserta jiwanya. Thorn yang menampak hanya ternganga karena tidak mengerti apa-apa.

Mengistirahatkan tubuh di atas kaca putih yang kuat pun menjadi pilihan Thorn untuk saat ini.

▪▪▪

~Reverse Pov~

Kaki ku tapakkan memasuki dengan mudahnya meski ruangan Hali terkunci rapat. Langsung ku bersembunyi dan mengintip secara diam-diam untuk memastikan diriku tidak akan diketahui. Dapat ku lihat tubuh Hali sedang terguling di atas kasur empuknya itu.

Apa ia tertidur? Dengan begitu, sepertinya aku tidak sebegitu butuh untuk bersembunyi dari penglihatan. Lagipula kamarnya terkunci, jadi tidak akan ada siapapun yang masuk.

Gila saja jika adik si ungu itu mencoba mendobrak masuk.

Langsung saja ku keluar dari persembunyian, lalu berjalan mendekati Hali yang masih terbaring itu.

NWNE 2: Tell Me The TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang