Chapter 10: Kesayangan

208 32 3
                                    

"Menangis lagi? Padahal baru ditinggal sebentar."

"?!" Mengelap air mata segera dengan tangan yang lansung mendorong tubuh Reverse menjauh dari kedekatan dengan pikiran yang sama sekali tidak tenang. "Jangan muncul tiba-tiba!"

"Kenapa?

"..kau tidak mau dilihat ... sedang dalam keadaan berurai air mata?"

"Heh, seorang sulung kok menangis~?"

"A-aku tidak menangis!" tegas Hali dengan air mata yang ia kian coba tuk tertahan dengan kuat. Elusan di kepala terdapatkan, membuatnya menoleh ke atas sedikit dengan perasaan gugup tak sebegitu tersadarkan.

"Tinggal jujur kok sulit sekali. ."

"Aku tid--"

"JANGAN MENGELAK. .!"

"I-"

"Katakan ... yang sejujurnya saja."

"B-baiklah! Ya.." Menoleh berlainan dengan rona malu yang mulaikan menjalar dalam kehancuran hati yang sulit dibenarkan.

"Jadi begini ... seorang Hali jika tidak bersama adik-adiknya. . .?"

"Apa ma--"

Bergerak mendekat, lalu menyentuh leher Hali dengan perlahan. "hm? ..eh!?" Tarikankasar untuk mendekatkan telinga Hali dengan bibirnya. Segera ia berbisik dingin, bersamaan dengan seringainya yang ... entah dimaksudkan sebagai apa. "Imut, seperti bungsu pemalu yang kesepian. Butuh perhatian tanpa memperlihatkan, mudah hancur tanpa disadar."

Seketika terdiam. Rona merah yang sebelumnya hanya malu pun menjalar sepenuh wajahnya. "MANA A-ADA..! L-lagian aku bukan bungsu! Aku yang tertua!"

"Bruh.., tapi untukku dan dua orang yang tinggal bersamamu sekarang ini adalah ya."

"Tunggu apa?"

"Kau termuda diantara kami bertiga."

Sontak jawaban tersebut membungkam mulut sang penanya, mengukir wajah tidak sangka di dirinya.

Yang ia kira, dirinya hanyalah lebih muda dari dua itu ternyata malah lebih muda dari kebalikan mereka juga.

Bukankah itu mengejutkan?

Hali tidak mau mendapat kakak angkat lagi!

Satu sudah cukup!

Tegaskan lagi, cukup!

Namun apa boleh buat, bukankah mengusir tanpa sebab yang jelas kepada yang lebih tua tidaklah bagus?

Sangat tidak sopan, diajarkan oleh siapa? Bisa tercoreng lagi predikat terbaik Hali dibuatnya.

"Pikir positif saja, beranikan dirimu untuk mengatakan yang sebenarnya," ujar Reverse lansung mengubah topik dengan mulusnya.

"I--"

"Mau sampai kapan kau menyimpan itu semua di dirimu sendiri? Ku tunggu hasilnya. Butuh bantuan, kami siap membantu."

NWNE 2: Tell Me The TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang