Chapter 9: Sadar

172 28 9
                                    

Memegang kepalanya erat dengan air mata yang seketika jatuh, tak tertahankan lagi. "Sialan!"

"Hali sialan..!"

BUK! BUK!

Tidak mempedulikan, kedamaian serasa sudah sulit untuk kembali di dapatkannya.

Pikiran terus bercampur aduk. Ingin sekali rasanya mati saja sekarang agar beban hidupnya terhenti pada saat ini juga.

'Hidup ini menyebalkan!'

Kefrustasian seakan ingin sekali bersama, tinggal di dirinya dan kan terus seperti itu.

BUK!

Berkali-kali sudah pukulan dilayangkan pada bagian di dalam mobilnya itu. Bekas pukulan tidak terukir, namun malah darah menetes dari tangannya yang terkepal itu.

Hali benci kehidupan ini.

Benci sekali!

Sudah tidak peduli luka yang ia dapatkan, pikirannya hanya ingin menyudahi segalanya.

Lukai diri sebanyak mungkin..

Mengeluarkan senyuman terakhir.

Sapaan selamat tinggal untuk diri sendiri.

Mati mengenaskan tanpa diketahui.

Pikirannya penuh kenegatifan, hingga hahkan tidak ada sisi positif yang tertinggal di sana.

Yang ia maukan hanyalah.. mati.

"Bodohnya.."

Eh? Suara terdengar dari belakang, membingungkan ia yang merasa berada di mobil itu sendirian.

Apakah ada hantu yang bisa berbicara?

Meski telah mendengar ejekan yang entah dari siapa itu, ia hanya memilih tetap menyandarkan kepala bagian depannya di setir dengan posisi tangan dan kaki yang sama.

"Look behind, Thundy.."

Lihat ke belakang, Thundy..

"DONT CALL ME THUNDY!" teriak Hali secara tiba-tiba dengan kepala yang lansung menoleh ke belakang.

JANGAN PANGGIL AKU THUNDY!


Segitu bencinya Hali terdapat panggilan yang lucu itu, sehingga darahnya lansung seketika meninggi setelah mendengarnya.

Bukannya melanjutkan rasa kesalnya itu, wajahnya malah tampak terkejut setelah menatap seseorang di belakang yang berperawakan mirip dengan dirinya, para elemental, namun tidak dengan warna mata dan rambutnya.

"Siapa.."

"SIAPA KAU, PENGUNTIT SIALAN?!"

"Hey calm down~ Dont be that rude. . ." enteng orang tersebut dengan suara yang sedingin es kutub di antartika.

Hey tenang~ Jangan jadi sekasar itu. . .

"JAWAB!" Namun seperti yang terkira, Hali tidak peduli akan seberapa seram intonasi suara yang lawan bicara misteriusnya ini katakan.

"Heheh~"

"UKH!" Cengkraman erat nan kuat di kepala didapatkan Hali tanpa permisi. Sangat tiba-tiba, hingga menghasilkan ringisan.

NWNE 2: Tell Me The TruthUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum