a/n;
haloo!! maaf banget baru update dikarenakan sesuatu yang bener mencegah aku buat klik publish di sini🥺🥺🙏
semoga dimaafkan.
sebelum itu absen dulu dengan warna kesukaan kaliann <3
bantu share yukk? masih sepi nih beberapa hari belakangan :((
"Kok lo gak buruan ganti, sih, Mir? Ini udah jam olahraga. Buruan ganti, sebelum Pak Ronal marah-marah lagi gak jelas gitu kayak minggu lalu."
Ucapan Rima, membuat Sasi juga baru sadar kalau Mira sedari tadi sibuk dan berkutat dengan bukunya. Perempuan itu menggelengkan kepalanya, dengan senyum tipis.
"Gue gak ikutan olahraga hari ini. Sesuai peraturan di pelajaran Pak Ronal, kalau gak pakai kaos olahraga, kan, gak boleh gabung."
Sasi mengerutkan keningnya. "Tumben lo gak bawa kaus olahraga? Biasanya paling awal udah ganti."
Rima mengangguk, menyetujui ucapan Sasi.
"Gue tadi pinjamin kaos gue ke adik kelas. Kasihan dia kedinginan karena seragamnya basah. Gara-gara ada yang jahilin dia di kamar mandi perempuan."
Sasi mengubah ekspresi wajahnya. "Kasihan banget, dia. Jadi, sekarang lo gak ikut jam pelajarannya Pak Ronal?" Mira hanya mengangguk pelan.
"Kalau gitu, gue bilang ke Pak Ronal ya, biar lo dikasih izin," tukas Rima membuat Mira mengulas senyum. Mereka berdua melenggang pergi keluar kelas.
Mira beranjak dari duduknya dan melangkahkan kaki untuk mengintip dari jendela melihat aktivitas anak kelas XII yang kebetulan juga berolahraga.
Mira membulatkan matanya, menangkap sosok Aksen juga sibuk mengoper bola. Tak jauh dari posisi anak kelas XII IPA 1, ia melihat Sasi dan Rima juga berolahraga tepat di lapangan sebelah kelas XII.
"Gue mau ke sana, aja, deh. Kasih semangat ke Kak Aksen, siapa tahu malah buat dia jadi makin semangat! Ini juga lumayan membantu buat misi gue."
Setelah sekian lama bergulat dengan pikirannya sendiri, Mira memutuskan untuk keluar kelas dan berjalan menghampiri Aksen dan memberi semangat, meskipun hanya bisa dari pinggir lapangan kelas XII.
Di SMA Ganesha, lapangannya sangat luas. Sehingga, bila ada jadwal olahraga bersamaan seperti ini, penempatan lapangan akan dibagi menjadi dua.
"Kak Aksen, semangat olahraganya!! Ayo buruan cetak gol!"
Teriakan Mira, tentu membuat beberapa anak kelas XII IPA 1 dan XI IPS 2, langsung menoleh ke sumber suara. Mira melakukan gerakan cheer up hanya demi melihat dan mendapatkan perhatian Aksen, meskipun hanya sebentar.
Aksen beserta ketiga kawannya yang tengah sibuk bermain bola mengoper kanan dan kiri, langsung berhenti.
"Sen, tuh, dikasih semangat. Lo gak mau ke sana dulu?"
YOU ARE READING
AKSEN
Teen Fiction[HARAP FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA KARENA ADA PART YANG DIPRIVAT] ****** Mira kerap kali dijadikan objek balas dendam oleh seorang Aksen Millian Grady, karena paket hitam yang selalu meneror dirinya di malam Jum'at membuat Aksen merasa terguncang se...
