AKSEN 42 | NEXT SUSPECT

441 48 4
                                    

teruntuk siapapun yng menemukan akun ini dan bagaimana kalian mau membaca cerita ini sampai menemukan pelakunya, aku berterima kasih banyak😔❤️‍🔥

sepertinya, tanpa pembaca, cerita ini tidak pantas untuk dilanjut.

Menurut kalian, lanjut sampai akhir tidak??😔😔😔

Pagi ini Mira naik angkot untuk berangkat ke sekolah tercinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Mira naik angkot untuk berangkat ke sekolah tercinta. Ya, mau bagaimana lagi, Papa tidak ada di rumah, juga Mama yang sangat tidak mungkin akan mengantarnya, karena harus mengajar sebagai dosen di kampus pagi-pagi.

Alhasil, di sinilah Mira berada. Di depan gerbang masuk SMA Ganesha dengan wangi rambut yang sudah tidak harum. Berkali-kali ia menyayangkan rambutnya menjadi apek.

"Ah, sial banget, deh, gue pagi ini," lirih Mira sembari melangkah memasuki koridor samping gedung karena lobi ditutup sementara meski dengan mulut yang menggerutu.

Baru saja mengecek seragam dan roknya dengan langkah yang terburu-buru, Mira tak sengaja menabrak seseorang hingga dahinya terbentur dada bidang orang itu.

"Aduh, maaf kalau-"

"Lagi ngecek apa, hm?" Deru jantung Mira menjadi tidak normal. Bagaimana tidak? Sekarang Aksen berdiri di hadapannya dan menghalangi langkahnya tepat ketika ia hendak berjalan di koridor yang memang sempit karena berada di samping gedung.

"Ka-kak," cicitnya seperti ketakutan. Seketika ia mengingat bagaimana perlakuan Aksen padanya, membuat Mira tak lagi takut. Ia memasang wajah galak dengan tangan yang berkacak pinggang. "Mau ngapain? Minggir aku mau lewat!"

Aksen mengangkat satu alisnya. Ia kali ini sangat bisa mengatur emosi. Karena semua sudah terungkap, bahwa Mira bukan orang jahat seperti yang ia pikirkan.

"Beneran ngusir gue? Jarang-jarang, loh, ada cewek yang gue hadang begini. Tuh, lihat cewek-cewek lain." Aksen mengangkat dagunya ke arah kanan, mendapati beberapa siswi sedang teriak histeris karena posisi Mira dan Aksen sangat dekat.

Mira mendengus sebal. "Ge-er! Beneran ngusir, kok. Udah, buruan, Kak. Aku ada pelajaran Bu Inces pagi ini," erang Mira masih sempat mencari celah di antara tubuh Aksen untuk meloloskan diri. Ya, bagaimana tidak? Sekarang posisinya di antara dinding dan papan mading besar.

"Gue belum izinin lo buat pergi." Aksen makin menutup celah agar Mira tidak bisa melewati dirinya. Mira yang terus berusaha ke kanan dan kiri, namun dihalangi oleh lengan kokoh Aksen hingga dirinya tak bisa bergerak.

Mira menghela napas gusar. Ia memayunkan bibir kesal. Sumpah, udah pengap banget, mana Aksen halangin jalan. "Kakak ada waktu tiga hitungan untuk menyingkir."

Aksen mengukir senyumnya. Baru kali ini ada cewek yang memutarbalikkan omongan waktu dulu ia berlagak cuek pada Mira. "Satu...ehh.."

Mira langsung terkejut tatkala tubuhnya dihantamkan ke tembok secara perlahan.

AKSENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang