AKSEN 09 | HATI BATU

1.5K 179 315
                                    

a/n:

holaaa makasih buat yg udah mau mampi, meski agak lama, ya, updatenya

sekalinya update jg ngga banyak bgt wordnya, masih sepi pula :((

mau bantu vote dan spam komen? 😔

Misi ketiga: Pulang sekolah nanti, bujuk Kak Aksen buat gabung di klub pidato lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Misi ketiga: Pulang sekolah nanti, bujuk Kak Aksen buat gabung di klub pidato lagi. Jangan lupa, tetap senyum dan buat lo ramah, meskipun tadi lo pingsan karena dia.

"Apa dekat dengan Kak Aksen malah bikin aku celaka?"

Perempuan itu mengedarkan pandang ke sekeliling parkiran motor, masih menunggu Aksen menjemput motornya, dan saat itu pula, Mira harus beraksi.

Ia tidak berani menghampiri Aksen di depan kelasnya, karena akan menjadi pusat perhatian lagi.

"Nanti, pulang bareng bisa? Sekalian gue juga ada perlu."

Mira terkesiap. Ia bahkan hampir lupa bahwa Wira ternyata juga menawarinya pulang bersama hari ini. Mira menggigit bibir bawahnya, bagaimana ini.

Siapa yang harus ia ikuti terlebih dahulu?

Tidak.

Mira tidak boleh egois saat ini. Misi ketiga milik Sasi, harus berhasil. Meskipun kepalanya sedikit pusing tiba-tiba, tapi tidak boleh jadi halangan untuk Mira.

Sorot mata Mira, menangkap sosok Aksen yang mulai berjalan keluar lobi sekolah dan memasuki halaman parkir motor. Mira tersenyum kecil. Ini adalah misinya.

"Kak Aksen!!" teriak Mira sambil melambaikan tangannya pada Aksen yang sedang mengeluarkan motor dari rentetan parkir motor lain.

Dengan sedikit tergesa-gesa, perempuan itu sampai di samping Aksen.

"Kak Aksen, selamat sore," sapa Mira terus tersenyum. Di tangan kanannya ada sebuah bolpoin dan di tangan kirinya ada selembar kertas klub pidato.

"Kak Aksen, lihat sini dulu, dong. Kan, aku lagi ngomong sama Kakak!"

Suara cempreng milik Mira, berhasil membuat kemarahan Aksen muncul lagi. Pria ini hanya ingin tenang sebentar, tapi mengapa selalu gagal hanya karena dia?

Aksen membalikkan badannya, menatap Mira dengan tajam. Perempuan itu terlihat gemetaran.

"Apa mau lo?! Gak bisa, sehari aja gak ganggu gue?!"

Mira menggeleng dengan polosnya.

"Gak bisa, Kak. Karena aku ketemu Kak Aksen itu sebuah keajaiban. Apalagi berani ngomong sama Kakak kayak gini, udah hebat banget buat aku. Ya, meskipun—"

Aksen menutup kedua telinganya. Cewek ini sungguh sangat-sangat cerewet.

Pria itu sudah mengeluarkan motornya dari parkiran, dan hendak melaju meninggalkan cewek ini.

AKSENWhere stories live. Discover now